Berita Nasional

Bupati Yigibalom Kesal, KKB Papua Suka Bantai Warga Sipil: "Mestinya Yang Dihadapi Orang Bersenjata"

Bupati Befa Yigibalom tak kuasa menahan amarah, ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sesuka hati membantai warga sipil di daerah itu.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
KKB Papua -- KKB Papua terlihat siaga walau hidup di hutan. Mereka memikul senjata ke mana pun mereka pergi. 

"Sesungguhnya masih banyak daerah terisolasi di Papua yang membutuhkan sentuhan pembangunan," ujarnya.

Apalagi, sambung Bupati Yigibalom, tak banyak orang yang mau bekerja di wilayah pelosok, termasuk di Papua.

Oleh karena itu, Befa sangat menyesalkan aksi tidak manusiawi yang justru membuat para pekerja di kawasan terisolasi menjadi korban.

"Tindakan itu sangat tidak terpuji karena menumpahkan darah orang-orang yang yang bekerja untuk membuka keterisolasian Papua namun dibunuh dengan kejam," kata Befa.

Baca juga: Begini Kisah NS, Pria yang Selamat dari Serangan KKB Papua: Hanya Saya Yang Lari, Yang Lainnya Habis

Sebelumnya, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 2 Maret 2022.

Para korban diserang saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.

Terpantau Ada Gerakan Orang Tak Dikenal

PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengatakan terdapat dugaan gangguan keamanan pada tower B3 milik perusahaan yang terindentifikasi dari kamera pemantauan pada lokasi tower tersebut di Rabu 2 Maret 2022 dini hari.

Sesuai rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu 5 Maret 2022 malam dari Humas PT Palapa Timur Telematika, Rabu pagi, perusahaan mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3.

Namun ditemukan kondisi tidak terdapat karyawan dari perusahaan pada lokasi tersebut, sehingga ditindak lanjuti dengan penelaahan rekaman kamera pemantau.

Penelaahan pada rekaman kamera pemantau dini hari mengindikasikan terdapat aktivitas dari orang tak dikenal yang dugaan sementara adanya potensi gangguan keamanan, atas hal tersebut Perusahaan segera mencoba melakukan kontak terhadap 4 karyawan perusahaan.

Empat karyawan dari kontraktor Perusahaan dan satu orang masyarakat lokal pemandu, namun ditemukan kendala-kendala, sehingga tindak lanjut atas hal tersebut pada Rabu.

Perusahaan memutuskan mengirimkan helikopter ke lokasi tower demi mendapatkan informasi situasi lapangan, yang mana terkendala oleh cuaca yang buruk.

Belum ada tinjauan langsung di lokasi tower Perusahaan akibat terkendala akses dan cuaca, sehingga perusahaan belum dapat memberikan konfirmasi terkait informasi yang beredar di sejumlah media massa atas korban jiwa dan luka-luka maupun kondisi fisik tower B3.

Sebagai informasi, Lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 mdpl dan hanya dapat ditempuh menggunakan Helikopter. Kondisi cuaca saat ini menghambat proses identifikasi tim menuju lokasi tower.

Baca juga: Putra Kepala Suku Gome Tewas Diserang KKB Papua, Fakta Terkuak Setelah Korban Dievakuasi dari TKP

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved