Berita Flores Timur Hari Ini
Hari Perempuan Internasional, Bupati Flotim: Penempatan Jabatan Tak Melihat Janis Kelamin
masih minimnya kaum perempuan dalam menduduki jabatan pemerintahan, menurut Anton, hal itu karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Tanggal 8 Maret dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional. Tema Hari Perempuan Internasional tahun 2022 berkaitan dengan kesetaraan gender dalam konteks krisis iklim dan pengurangan resiko bencana.
Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi sebagai manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya untuk bagi laki-laki, tapi juga perempuan yang punya hak yang sama pada hakikatnya.
Sosok perempuan yang berprestasi dan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan karir menjadi sangat langka ditemukan. Perempuan seringkali takut untuk berkarir karena tuntutan perannya sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga: Sengketa Pilkades di Flores Timur, Bupati Digugat ke PTUN
Di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Ti
Baca juga: Begini Pesan Moral Ketua MUI Flores Timur di Momen Isra Miraj
mur (NTT), dimasa kepemimpinan Anton Hadjon-Agus Boli ada empat perempuan yang menduduki jabatan sebagai kepala dinas.
Satu diantaranya, mantan kepala dinas Kominfo, Elisabeth Kendari Hallan.
Sementara yang saat ini masih menduduki jabatan yakni, Kepala BKKBN, Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.
Baca juga: Bupati Flores Timur Siap Hadapi Gugatan Calon Kepala Desa Terpilih
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon mengatakan, dalam penempatan jabatan di pemerintahan, ia tidak melihat dari perbedaan jenis kelamin, namun kemampuan dan perestasi.
"Di pemerintahan, saya tidak melihat gender, tapi kemampuan. Di pemerintahan desa saat ini manjadi salah satu contoh, ada tiga perempuan kepala desa di Flotim saat ini. Masyarakat tidak lihat dari jenis kelamin. Perempuan setara dengan laki-laki," ujarnya kepada wartawan, Senin 7 Maret 2022.
Soal masih minimnya kaum perempuan dalam menduduki jabatan pemerintahan, menurut Anton, hal itu karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
"SDM perempuan yang masuh eselon II masih minim. Saya berharap ke depannya, banyak perempuan yang menduduki jabatan pemerintahan," katanya.
Ia berharap kaum perempuan di Flores Timur terus kritis dan terus berusaha menjadi bagian dari pengambil kebijakan demi Flores Timur tercinta, tanpa meninggalkan akar kelamaholotan.
"Selamat hari perempuan internasional. Perempuan berhak untuk menjadi bahagia, karena perempuan dan laki-laki setara," tandasnya. (*)