Liga 3
Dugaan Rasisme saat Persikota vs Belitong, Prilly Mengaku Asli Berdarah Timur, Menentang!
Prilly Latuconsina angkat suara soal tudingan rasisme kepada Persikota Tangerang, klub yang dimilikinya.
POS-KUPANG.COM - Prilly Latuconsina angkat suara soal tudingan rasisme kepada Persikota Tangerang, klub yang dimilikinya.
Oknum suporter dituding telah melakukan aksi rasisme saat menghadapi Belitong FC di babak 32 besar Liga 3 di Stadion Benteng Tangerang, pada Kamis 24 Februari 2022.
Pemain Belitong Rivaldo Wally dan sang pelatih Ardiles Rumbiak disebut sebagai sasaran rasisme pendukung tim tuan rumah.
Menanggapi tudingan rasisme itu, Prilly Latuconsina selaku pemilik Persikota angkat bicara.
Prilly Latuconsina mendengar adanya rasisme dalam stadion. Dia mengaku siap menindak tegas jika terbukti ada rasisme.
Baca juga: Panpel Bantah Tuduhan Rasial di Laga Persikota Vs Belitong FC, Ada Polisi Langsung Angkut
"Saya sebagai pemilik Persikota yang asli berdarah TIMUR menentang keras segala bentuk rasisme!" kata Prilly di akun Instagram Persikota.
"Kalau memang itu benar adanya, saya akan menjadi orang PERTAMA yang marah! Tapi tidak ada sedikitpun terdengar tindakan rasisme. Ada baiknya lebih baik kita fokus menghadapi 16 besar!" lanjutnya.
Untuk diketahui, Pelatih Belitong FC, Ardiles Rumbiak, dan Rivaldo Wally, pemain, diduga menjadi korban rasisme.
Hal ini terjadi saat Belitong FC menghadapi Persikota Tangerang di babak 32 besar Liga 3 di Stadion Benteng, Tangerang, Banten, Rabu.
Ardiles Rumbiak dan Rivaldo Wally merupakan pemain asli Papua.
Baca juga: Persikota Tinggal Selangkah Lagi Naik Kasta Menuju Liga 2, Pelatih: Pencapaian Bayi Ajaib
Ardiles Rumbiak dan Rivaldo Wally mendapatkan hinaan rasis ‘monyet’ dari pemain cadangan dan suporter Persikota Tangerang.
Baca juga: Dituding Rasis, Persikota Tuntut Belitong FC Minta Maaf, Manajer: Ini Berlebihan!
“Kami manusia bukan monyet, kami orang Indonesia.”
“Stop rasis kepada orang Papua,” kata Ardiles Rumbiak dilansir BolaSport.com dari Tribun Papua.
Mantan pemain Persipura Jayapura itu sangat kecewa masih ada rasisme kepada orang Papua di sepak bola Indonesia.