Berita Kota Kupang Hari Ini

BPBD Kota Kupang Siaga Hadapi Cuaca Buruk, Ini Pesan Ernest Ludji

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji, mengatakan warga telah diimbau untuk waspada

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
 CUACA - Kondisi perairan di Kota Kupang saat terjadi hujan lebat dan angin kencang, Sabtu 26 Februari 2022  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang siaga menghadapi dampak cuaca buruk yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur. Banjir dan genangan mengepung Kota Kupang hampir seminggu terakhir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji, mengatakan warga telah diimbau untuk waspada dampak dari cuaca ini.

"Selalu siap siaga menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama, terutama bagi masyarakat yanb berada di bantaran kali /sungai dan pesisir pantai (banjir rob)," katanya, Sabtu 27 Februari 2022.

Baca juga: Ini Pasien Covid-19 di Kota Kupang yang Sedang dalam Perawatan 

Warga juga diminta untuk memangkas pohon disekitar lingkungan yang berpotensi roboh akibat angin kencang. Jalur evakuasi, tas siaga bencana berisi dokumen penting dan peralatan pendukung agar dipersiapkan warga bila terjadi kejadian luar biasa sewaktu-waktu.

"Tidak keluar rumah kecuali untuk urusan penting dan mendesak. Selalu memantau informasi dari BMKG baik secara langsung maupun yg dibagikan oleh BPBD," tambahnya

Ernest juga menjelaskan pada Rabu 23 Februari 2022 lalu, 115 warga di Kelurahan Fatululi, terpaksa mengungsi di Gereja Menara Kesaksian Fatululi. Terdata ada 197 unit rumah warga terdampak banjir sehingga 985 jiwa terdampak.

Ernest menjelaskan, di Kecamatan Kota Lama, sumber luapan air berasal dari kali kecil di belakang Pantai Timor, meluap menggenangi rumah warga dan Kelurahan Tode Kisar.

Baca juga: Cuaca Buruk di NTT Hingga 1 Maret 2022 Akibat Siklon Tropis di Barat Laut Australia

“Juga kali Merdeka meluap menggenangi jalan dan rumah warga di sepanjang jalan,” jelasnya.

Untuk Kecamatan Oebobo, demikian Ernest, Kali Gua Lourdes meluap menggenangi rumah warga dan jalan Cak Doko di Kelurahan Oebobo hingga Oetete. Kecamatan Kota Raja, Kali Makarauw meluap akibat tanggul jebol di Kelurahan Kuanino. Sementara di Kecamatan Maulafa, kali di Kelurahan Oebufu meluap.

Sementara untuk kelurahan yang rawan longsor yaitu Kelurahan Batuplat dan Kelurahan Oebufu, untuk genangan air terjadi di seluruh Kota Kupang. Korban jiwa terdampak banjir juga terjadi di wilayah RT 13, 14, 24, 26, Kelurahan Kuanino.

Baca juga: Polda NTT Kirim 48 Personel Ikuti Pendidikan SIP di Setukpa Lemdiklat Sukabumi

Berikut ini data warga terdampak banjir di Kota Kupang, Kelurahan Kuanino: warga yang terdampak lebih kurang 115 KK (575 jiwa), Kelurahan Batuplat (12 KK/60 jiwa terdampak), Kelurahan Naikoten I (RT 23/18 KK/90 jiwa), Kelurahan Fatululi (RT 23/RW 07/23 KK/115 jiwa), Kelurahan Oesapa Barat (RT 01/RW01/1 KK/5 jiwa), Kelurahan NBD (RT 05/RW 03/5 KK/25 jiwa).

 Kelurahan Kelapa Lima (7 KK/35 jiwa), Kelurahan Naikoten II (RT 38/7 KK/35 jiwa), Kelurahan Tode Kiser (15 KK/60 jiwa), Kelurahan Alak Jumlah (1 KK/5 jiwa).

Atas bencana ini, Ernest mengatakan, BPBD Kota Kupang dan BPBD NTT telah melakukan monitoring dan mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika hujan deras dan berakibat banjir susulan. Selain itu, lanjutnya, tim SAR telah melakukan evakuasi terhadap 1 KK di Kelurahan Alak (belakang RS AL) yang terjebak banjir di dalam rumah.

Baca juga: Kasus COVID-19 di 10 Provinsi Ini Turun, NTT Tak Termasuk

Ernest mengaku, beberapa bantuan yang telah disalurkan, yaitu logistik sementara bantuan berupa matras, tikar, selimut, masker, air mineral, dan makanan untuk pengungsi.

BPBD Kota Kupang, terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan OPD terkait dalam melakukan pendataan dan penanganan bencana ini. Koordinasi juga dilakukan dengan BPBD NTT, dan Basarnas Kupang.

Baca juga: Rumah dan Sawah Terendam Banjir, 3.045 Jiwa Warga LAUT Matim Terancam Kelaparan

Hingga kini, menurut Ernest, belum ada laporan lagi perkembangan data terbaru atau warga terdampak akibat cuaca buruk. Dia menyebut, warga yang mengungsi di Gereja Menara Kesaksian Fatululi juga telah kembali ke rumah masing-masing.

"Belum ada data baru. Warga yang ditempat pengungsian sudah kembali, mereka hanya satu malam saja," tandasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved