Berita Nasional Hari Ini
Polemik Suara Azan, Ketua DPW PAN Jabar, Desy Ratnasari Minta Menteri Agama Ralat & Minta Maaf
Pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Coumas kader PKB yang membandingkan suara azan muadzin dengan gonggongan anjing, jadi polemik di masyarakat.
POS-KUPANG.COM - Awal tahun ini dua menteri Jokoki Widodo bikin gaduh.
Pertama yaitu Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah.
Ida yang mengelaurkan Permenaker Nomro 2 tahun 2022 tentang pencairan JHT di usia 56 tahun ini pun tuai protes dari para tenaga kerja Indonesia.
Bahkan pengacara kondang Hotman Paris pun berjuang agar Menteri menghapus Permenaker tersebut.
Baca juga: Dampingi Mantan Desy Ratnasari, Irwan Mussry Buka Cabang Bisnis, Karyawan Kagum dengan Maia Estianty
Tak sampai disitu saja, Menteri Agama, YAqut Cholil Couma juga bikin heboh soal suara azan.
Hal ini membuat Ketua DPW PAN Jabar , Desy Ratnasari buka suara.
Dilansir dari TribunJabar.id, pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas kader PKB yang membandingkan suara azan muadzin dengan gonggongan anjing, jadi polemik di masyarakat.
Selama ini, suara azan sebenarnya jarang dipermasalahkan oleh kalangan non muslim di Indonesia dan sudah diatur sejak lama oleh Dewan Masjid Indonesia.
Baca juga: Nyaris Jadi Istri Konglomerat Saat Dipacari Irwan Mussry 8 Thn, Ini Kriteria Calon Desy Ratnasari
Hal itu diungkapkan Ketua DPW PAN Jabar, Desy Ratnasari di Kantor DPW PAN Jabar, di Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Kamis (24/2/ 2022).
Menurut Desy Ratnasari, pernyataan Yaqut Cholil Coumas harus segera diralat agar isunya tidak melebar kemana-mana.
"Selama ini hampir tidak ada isu yang mencuat di masyarakat akibat suara adzan yang keras, masyarakat kita sesungguhnya telah paham dan menjalankan toleransi antar umat beragama," ujar Dessy Ratnasari.
Seharusnya, kata dia, ada peran dari Menteri Agama, bagaimana agar suara azan para muadzin ini justru menjadi penenang bagi para pendengarnya.
Baca juga: Maia Estianty Ultah, Dul Jaelani Goda Bundanya yang tak Ditemani Mantan Desy Ratnasari, Irwan Mussry
"Misalnya mengganti microphone agar suaranya jauh lebih enak terdengar di masyarakat. Termasuk kualitas suara dan kemampuan muadzin sebagai SDM yang menyerukan adzan," katanya.
Ia pun meminta agar Yaqut menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, kepada masyarakat yang sudah merasa tersinggung dengan pernyataannya.
"Bentuknya bisa permintaan maaf secara terbuka, oleh Menteri Agama. Permintaan maafnya bisa dengan didampingi oleh tokoh-tokoh Islam yang bersama Pak Menteri," ucapnya.