Berita NTT Hari Ini

Wagub NTT  Beberkan 5A Dalam Industri Pariwisata

pariwisata NTT sangat antraktif dan pariwisata juga memiliki mata rantai ekonomi yang luar biasa

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
WAGUB NTT- Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi saat menyampaikan materi di Kanwil Kemenkumham NTT, Selasa 22 Februari 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM,KUPANG --  Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi membeberkan konsep 5A dalam pariwisata, yaitu Atraksi, Akomodasi, Aksesibilitas, Amenitis dan Awareness. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menempatkan pariwisata sebagai prime mover pembangunan.

Josef menyampaikan hal ini saat menjadi salah satu narasumber pada acara obrolan peneliti desain pengaturan Omnibus Law /Cipta Kerja, Transformasi sosial dan ketahanan pelaku usaha mikro,  kecil dan menengah   (UMKM) pada industri pariwisata di Danau Toba, Labuan Bajo dan Mandalika.

Kegiatan ini berlangsung secara virtual dan juga offline. Secara offline berlangsung di Ruang Multifungsi Kanwil Kemenkumham NTT, Selasa 22 Februari 2022. Acara ini dipandu oleh Kepala Plh Kasubag Humas Dian Lenggu,S.Pd, M.Hum.

Baca juga: Wagub NTT : Peluang Investasi di Flores Sangat Menjanjikan

Sebagai narasumber, selain Wagub NTT, Josef A. Nae Soi juga  tampil Peneliti  Balitbangkumham,  Kemenkumham, 
Tony Yuri Rahmanto, S.H, M.H  dan Pakar Hukum Tata Negara Undana Kupang,  Dr. John Tuba Helan,S.H,M.H.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Hukum dan HAM, Kemkumham,  Dr. Sri Puguh Budi Utami, Bc IP,M.Si dan dihadiri Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone dan sekitar 800 lebih peserta yang hadir secara virtual.

Menurut Josef, dalam  pariwisata NTT sangat aktraktif dan pariwisata juga memiliki mata rantai ekonomi yang luar biasa.
Dalam pariwisata, ada lima hal atau dikenal 5A, yakni, atraksi.

Baca juga: Ini Tanggapan DPRD NTT Soal Lonjakan Covid-19

" Orang datang pasti untuk nonton atraksi, kemudian  pasti juga makan minum. Kedua itu  akomodasi, yaitu penginapan dan sebagainya. Hal ketiga, adalah aksesibilitas. Faktor ini sederhana orang datang dengan apa, menginap di mana, makan apa, nonton apa dan  transportasi seperti apa," kata Josef.

Josef mengatakan, hal keempat adalah amenitis, yaitu kesenangan seseorang, misalkan pengunjung datang kemudian ke  toilet, karena itu toilet harus harum, jangan bau yang lain. Sedangkan hal terakhir atau kelima adalah awareness , yaitu kesadaran atau kepedulian.

 "Industri pariwisata akan meningkatkan pendapatan. Bagi pemerintah perizinan harus tidak berbelit. Industri pariwisata aktraktif di NTT sangat luar biasa," ujarnya. 

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan NTT Minta Masyarakat Taati Prokes dan Vaksin

"Kami memiliki ekspresi budaya tradisional yang sangat kaya, termasuk Indeks Geografis (IG) juga yang luar biasa. Kekayaan intelektual (KI ) komunal sangat banyak, karena itu,  kita minta pemda-pemda daftar di Kumham agar orang tidak mengklaim," tambah Josef.

Sementara Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone, S.H mengatakan, tujuan dari kegiatan itu adalah untuk menyebarluaskan hasil penelitian oleh Balitbangkumham kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan topik penelitian dan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu, untuk mengetahui bagaimana desain pengaturan di dalam UU cipta kerja dapat mentransformasikan kondisi struktural , sosial,  ekonomi pada pelaku UMKM dalam industri pariwisata.

Baca juga: Josef Nae Soi Sebut Sudah 19 Provinsi Dukung NTT Jadi Tuan Rumah PON 2028

"Tujuan ketiga adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan penerapan pengaturan di dalam UU cipta kerja dapat mentransformasukanmisikan struktural sosial, ekonomi dalam industri pariwisata," kata Marciana.

Dikatakan, tujuan lain dari acara itu adalah untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong UU Cipta Kerja dalam 
mentransformasikan kondisi struktural , sosial,  ekonomi pada pelaku UMKM dalam industri pariwisata.

Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Hukum dan HAM, Kemkumham, Dr. Sri Puguh Budi  Utami saat membuka acara tersebut, mengapresiasi Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone yang telah menggagas kegiatan tersebut, apalagi mengambil tema obrolan peneliti ini dalam mendukung industri pariwisata terutama yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved