Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Februari 2022, Pesta Takhta St. Petrus: Bukan Batu Sandungan
Dalam konteks situasi itulah, Yesus berkata kepada Petrus,"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku."
Tugas dan kewajiban juru kunci adalah berjaga atas keselamatan penduduk-penduduk kota dan siap mati demi keselamatan mereka.
Lalu Yesus berkata kepada Petrus,"Aku mengangkat dikau sebagai juru kunci. Kepadamu kuberikan tanggung jawab atas keselamatan semua domba-Ku."
Petrus diberi kunci kerajaan surga. Ini bukanlah kunci untuk membuka atau menutup pintu surga. 'Kerajaan surga atau Kerajaan Allah' tidak berarti dunia yang akan datang, melainkan masyarakat baru atau komunitas yang terdiri dari orang yang menjadikan Yesus sebagai pedoman hidupnya di dunia ini.
Orang Yahudi, sebagai tanda hormat, tidak menulis dan tidak mengucapkan nama "Allah". Matius menulis injilnya bagi orang Yahudi, maka ia menghormati para pembaca injilnya dengan mempergunakan istilah "surga", sebagai ganti "Allah".
Menerima 'Kunci kerajaan surga' bagi Petrus berarti menerima tanggung jawab melayani keselamatan domba-domba Yesus, yang dipercayakan kepadanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Februari 2022: Berubah Wajah
Yesus berkata kepada Petrus,"Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas juga di sorga".
"Mengikat dan melepaskan" adalah istilah yang dipakai oleh para Rabi, yaitu para ahli kitab suci dan istilah itu berarti wewenang untuk mengajar, wewenang untuk menyatakan suatu doktrin benar atau tidak benar.
Dikatakan bahwa jika seorang rabi mengajar atau menafsirkan Hukum Taurat, ajarannya disahkan oleh Allah sendiri.
Jadi Yesus mengatakan kepada Petrus, "Karena engkau telah mengaku Aku sebagai Anak Allah yang memberi hidup, maka engkaulah orang yang cocok untuk membangun komunitas-Ku dan kepadamu Kuberi wewenang untuk mengajar dan apabila ajaranmu sejalan dengan sabda-Ku, maka ajaran-Mu disahkan oleh Bapa-Ku."
Dan penginjil Matius menulis bahwa wewenang yang sama yang telah diberikan oleh Yesus kepada Petrus telah diberikan juga kepada murid-murid-Nya yang datang kepada-Nya.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat 18:18).
St. Ambrosius, uskup Milan di tahun 374, menegaskan, "Ubi Petrus, Ibi Ecclesia", artinya, "Di mana ada Petrus di situ ada Gereja". Dus, "Tak ada Gereja tanpa Petrus".
Tapi itu tidak berarti bahwa Petrus adalah seluruh Gereja dan segalanya dalam Gereja. Karena yang membangun Gereja adalah Kristus, dan Kristus-lah yang telah memilih dan menentukan Petrus sebagai batu utama, "yang berlandaskan langsung pada Kristus, yang adalah batu kokoh." (Ef 2:20)
Petrus, dalam kelemahannya, dipilih oleh Yesus sebagai batu pertama dalam bangunan komunitas murid-murid-Nya.
Beberapa waktu kemudian Petrus menulis bahwa kita juga dipilih oleh Yesus sebagai batu hidup untuk membangun kediaman Allah (1Ptr 2:5).
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Ketajaman Mata Hati