Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Februari 2022, Pesta Takhta St. Petrus: Bukan Batu Sandungan

Dalam konteks situasi itulah, Yesus berkata kepada Petrus,"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku."

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Februari 2022, Pesta Takhta St. Petrus, Rasul: Bukan Batu Sandungan (Matius 16:13-19)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Penginjil Matius mencatat dialog antara Yesus dan murid-murid-Nya, "Apa katamu, siapakah Aku ini?"

Jawab Simon Petrus,"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

"Dan Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku," penegasan Yesus kepada Simon Petrus.

Peristiwa yang diceritakan oleh Matius itu terjadi di daerah Kaisarea Filipi. Ketika itu kota Kaisarea Filipi sedang dalam tahap gencarnya pembangunan. Di sana sini ada banyak proyek pembangunan rumah-rumah dari batu.

Dalam konteks situasi itulah, Yesus berkata kepada Petrus,"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku."

Dengan kata lain Yesus berkata, "Aku adalah fondasi bangunan jemaat-Ku; bangunan masyarakat baru yang (hendak) Kubangun dengan semua orang, yang seperti Aku dan yang bersama Aku, rela melayani sesama terdorong oleh kasih. Dan Aku meletakkan engkau, Petrus, sebagai batu pertama dalam bangunan-Ku ini."

Di daerah Kaisarea Filipi, di lereng Gunung Hermon, terdapat tiga sumber air sungai Yordan. Orang Israel percaya bahwa salah satu sumber air itu merupakan pintu gerbang ke Sheol, yaitu ke alam maut.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 18 Februari 2022: Nasib sebagai Murid

Menurut mereka, bumi ini bagaikan meja empat persegi panjang dan di bawah bumi ada gua yang disebut Sheol di mana masuk semua orang yang meninggal, yang baik dan yang jahat.

Yesus berkata kepada Petrus, "Alam maut tak akan menang." Tak menang atas siapa? Tak menang atas orang dan atas komunitas yang bersama Yesus dan seperti Yesus merelakan hidup untuk melayani sesama karena kasih.

Pribadi mereka tak akan dibinasakan oleh kematian biologis, kematian badan karena dalam diri mereka mengalir kasih Bapa, sumber kehidupan.

Kata Yesus kepada Petrus,"Kepadamu kuberikan kunci kerajaan surga." Apakah arti memberi kunci kepada seseorang?

Pada waktu itu kota-kota dikitari tembok-tembok besar yang diberi pintu-pintu di tempat tertentu. Masing-masing pintu mempunyai kunci. Pada saat serangan musuh pintu-pintu dikunci supaya penduduk di dalam kota itu aman.

Di antara para pendukuk dipilih orang yang dipercayai dan diberi tanggung jawab sebagai juru kunci.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved