Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Ketajaman Mata Hati
Murid-murid Yesus sedang dikerumuni orang banyak. Pasalnya, ada sejumlah ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan para murid Yesus.
Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Ketajaman Mata Hati (Markus 9:14-29)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Murid-murid Yesus sedang dikerumuni orang banyak. Pasalnya, ada sejumlah ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan para murid Yesus.
Memang perdebatan selalu menjadi tontonan yang menarik. Banyak stasiun televisi punya acara perdebatan yang dikemas dengan nama dan rupa-rupa bentuk.
Tapi yang menarik dan mengejutkan, Markus tidak bercerita kepada kita tentang perdebatan itu. Justru yang diceritakan adalah reaksi dan tanggapan Yesus.
"Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" tanya Yesus kepada para murid-Nya (Mrk 9:16).
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Februari 2022: Berubah Wajah
Yang menjawab, seorang dari orang banyak, tepatnya seorang ayah yang malang. Ia membawa anaknya yang sakit kepada Yesus. Namun karena Yesus tidak ada, ia minta bantuan murid-murid Yesus. Dan, ia menutup keterangannya, "Tetapi mereka tidak dapat" (Mrk 9:18).
Mendengar penjelasan itu Yesus langsung menyatakan ketidaksenangan-Nya: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?" (Mrk 9:19).
Siapa sesungguhnya sasaran keluhan Yesus itu? Para murid-Nya? Ayah anak itu? Para ahli Taurat? Semua mereka bersama-sama?
Sungguh jelas, yang dikeluhkan Yesus adalah setiap orang yang tidak percaya! Bukan orang yang tidak percaya bahwa penyembuhan bisa terjadi, melainkan orang yang tidak percaya pada Yesus.
Jadi, apa yang dikeluhkan Yesus? Kenyataan pahit yang harus dialami-Nya sepanjang hidup-Nya. Bahwa orang-orang di sekeliling-Nya terus menerus memandang-Nya dari sudut yang kelihatan dan dirasakan saja.
Ahli Taurat, pun para murid-Nya, tidak berbeda jauh dengan orang-orang lain. Berilmu tinggi, bergaul dekat bahkan hidup bersama dengan Yesus, tiap kali menyaksikan perbuatan ajaib, tapi orang tidak memiliki ketajaman mata hati dalam melihat sisi ilahi pada diri Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 Februari 2022: Mengenal Bertahap
Bagi penginjil Markus, pokok ini jauh lebih mendasar dan penting untuk dibeberkan kepada siapa pun.
Justru karena itulah sebelumnya sang penginjil juga bercerita tentang Yesus membawa tiga rasul pilihan-Nya ke gunung. Di sana Ia berubah wajah dan itu ditunjukkan secara kasat mata kepada mereka.
Pesan pentingnya, di balik hal-hal kelihatan dalam diri Yesus, ada pula sesuatu yang amat misterius, yang jauh lebih fantastis. Dan siapa pun harus mempunyai ketajaman mata hati untuk melihat dan menemukannya.