Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 20 Februari 2022: Menjadi Saksi Kasih
Nasihat untuk mengasihi musuh bisa dibilang aneh. Sebab, normalnya musuh itu mesti dilawan, dibenci, disingkirkan, kalau perlu dibasmi.
Melalui sabda ini Yesus tidak hanya ingin mengubah situasi, tapi Ia menghendaki perubahan sistem dan watak/karakter manusia. Ia menghendaki sebuah tata hidup baru yang dilandaskan pada pengalaman akan Allah Bapa yang penuh kelembutan hati.
Kita bisa belajar dari Daud yang masih belia itu: mengalahkan gelegak balas dendam dan menggantinya dengan belas kasih dan pengampunan kepada Saul yang sedang memburu untuk membunuhnya.
Inilah jalan untuk memutus apa yang disebut oleh Dom Helder Camara, Uskup Agung Racife, Brazil sebagai “The Spiral of Violence” lingkaran setan kekerasan. Jika tidak, kekerasan akan terus beranak pinak, tak kenal waktu untuk berhenti.
Mengasihi musuh dan berbuat baik kepada pembenci kita adalah jalan Tuhan agar kesewenang-wenangan kaum penindas tidak menjadi kesempatan untuk membalas dendam dari pihak korban.
Dengan memahami makna ajaran "mengasihi musuh", kita bisa melihat luka tanpa dendam; kepahitan tanpa amarah; kekecewaan tanpa geram.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Februari 2022: Berubah Wajah
Kita memandangnya sebagai kesempatan untuk mengasihi dan berbuat baik kepada orang lain.
Penulis Rohani Alfred Plummer, "Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah tabiat Iblis; membalas kebaikan dengan kebaikan adalah tabiat manusiawi; membalas kejahatan dengan kebaikan adalah tabiat Ilahi."
Kemenangan terbesar adalah ketika kita berhasil mengasihi lawan. Kasih tidak bergantung pada apa yang diterima dari orang lain. Kasih selalu menghendaki kebaikan bagi orang lain, terlepas dari apa yang dilakukan orang kepadaku.
Melalui Santo Lukas, Tuhan menghendaki agar setiap murid-Nya memiliki hati yang berbelas kasih (Luk 6:36). Kehendak Tuhan itu mesti menjadi jalan kesaksian kita di tengah dunia. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 20 Februari 2022:

Bacaan I: 1Sam 26:2.7-9.12-13.22-23
Tuhan menyerahkan engkau ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Pada waktu itu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun itu.
Pada suatu malam, ketika Saul dan para pengiringnya sedang tidur, datanglah Daud dengan Abisai ke tengah mereka.