Berita Nasional Hari Ini

Wanita Cantik Ini Tunggu Giliran Ditembak Mati Gegara Narkoba, Tapi Karena Doanya Ia Luput dari Maut

Mery Jane, wanita cantik berusia 30 tahun ini mestinya ditembak mati karena kasus narkotika. Namun ia selamat dari maut karena doanya. Begini kisahnya

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Mary Jane Fiesta Veloso terpidana mati kasus narkoba mengikuti lomba peragaan busana kebaya saat peringatan Hari Kartini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, Selasa 21 April 2015 silam. Ibu dua anak itu batal ditembak mati setelah Jokowi menelepon pada detik-detik akhir. 

POS-KUPANG.COM - Kasus narkotika dan obat-obatan (Narkoba) terlarang, memang dilarang di negara mana pun termasuk Indonesia.

Meski demikian, saban hari ada saja oknum baik wanita maupun pria, dewasa maupun anak-anak selalu terjebak di dalamnya.

Belum diketahui secara pasti mengapa ada saja pihak yang terlibat dalam kasus terlarang ini.

Begitu juga dengan kisah haru yang satu ini. Bahwa wanita berparas cantik ini menghadapi maut seorang diri.

Perempuan berusia 30 tahun bernama Mery Jane itu mestinya menghadapi hukuman mati gara-gara kasus Narkoba.

Masalah tersebut memang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Namun saat ini kasusnya terkuak kembali.

Mencuatnya masalah Mery Jane sesungguhnya bukan karena kasus baru yang dilakukannya.

Namun hal tak terduga yang ia alami ketika sedang menunggu giliran untuk menjalani hukuman mati.

Detik-detik menunggu panggilan regu tembak itu, ia hadapi dengan pasrah. Ia juga tak henti-hentinya berdoa penyerahan pada Sang Khalik.

Entah apa doa yang ia panjatkan saat deti-detik terakhir menghadapi regu tembak itu.

Baca juga: Penampakan Rumah Kosong di Medan, Tempat Mesum dan Pesta Narkoba, Warga Geram Polisi Tak Responsif

Namun kala itu ia berdoa sampai akhirnya tertidur pulas. Saat itulah terpidana narkoba lainnya dipanggil dan dieksekusi.

Ia baru terbangun dari lelap tidurnya, saat Ia ditelepon oleh Presiden Jokowi.

Situasi terbaru yang dialami Mery Jane itu baru terungkap setelah menerima kunjungan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) RI, Edward Omar Sharif Hiarij pada Kamis 17 Februari 2022.

Mary Jane Fiesta Veloso adalah ibu muda asal Filipina. Ia sudah dijatuhi hukuman mati karena kasus narkoba yang ia lakukan.

Merry merupakan satu-satunya terpidana mati yang batal dieksekusi pada detik-detik terakhir saat maut hendak menjemputnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved