Berita Nasional Hari Ini

Daerah Ini Paling Berbahaya di Papua, Banyak Korban Mati Ditembak Termasuk Jenderal Gusti Putu

Kabupaten Puncak Jaya, daerah paling berbahaya di Papua. Di daerah ini, KKB Papua paling berbahaya, menyjerang dan menembak siapa saja yang jadi musuh

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah. Kali ini mereka menembak seorang warga sipil, Ramli (32 th) di Kampung Bilorai, Distrik Sugapa. 

POS-KUPANG.COM - Sepertinya sulit diprediksi sampai kapan kelompok kriminal bersenjata melancarkan pergolakan di Papua.

Namun berangkat dari fakta-fakta yang terjadi selama ini, pergerakan KKB itu sulit diprediksi.

Pasalnya, mereka sudah punya target, yakni melepaskan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Mungkin karena itu, sehingga saban hari kelompok kriminal bersenjata itu terus melancarkan aksinya.

Mereka melakukan penyerangan secara brutal kemudian membunuh siapa saja yang diidentifikasi tak mendukung pergerakan yang dilakukannya.

Tak hanya aparat penegak hukum yang diserang, tetapi warga sipil juga mendapat perlakuan serupa.

Tindakan kejam kelompok tersebut hingga kini masih merajalela di Papua, termasuk di Kabupaten Puncak yang baru dibentuk beberapa tahun lalu.

Bahkan di kabupaten baru ini, kekejaman KKB seakan lebih terasa. Pergerakannya pun sangat sulit dideteksi.

Soalnya, mereka melancarkan serangan gerilya. Apalagi mereka menguasai medan di daerah tersebut.

Baca juga: Polda Papua Ubah Cara Hadapi KKB Papua, Di Zona Merah Gunakan Gaya Cartenz, Begini Penjelasannya

Agar kamu tahu, Kabupaten Puncak merupakan sebuah daerah otonom yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah, Provinsi Papua.

Daerah ini resmi jadi kabupaten otonomo pada 4 Januari 2008, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008.

Kabupaten Puncak ini otonom bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua.

Kala itu, peresmian kabupaten tersebut dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto tepat pada tanggal 21 Juni 2008.

Kabupaten Puncak merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya.

Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 175.901 jiwa, dengan kepadatan 21,84 jiwa/km2.

Secara adat, Kabupaten Puncak berada di wilayah adat La Pago. Daerah ini merupakan satu di antara 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia.

Berdasarkan catatan kriminalitas, di kabupaten ini paling sering terjadi konflik bersenjata antara KKB dan TNI-Polri.

Dilansir dari laman wikipedia, pada November 2021, sekitar 3.000 orang dari lebih dari 23 desa, mengungsi untuk menghindari konflik.

Agar kamu jangan penasaran, berikut ini kami beberkan daftar kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Puncak.

Penembakan terhadap dua tukang ojek terjadi di Kampung Amnunggi, Distrik Ilaga pada 26 September 2019.

Kedua korban tersebut bernama Sattiar Bahreini alis Midun (25 tahun) asal Sulawesi Selatan dan Laode Alwi asal Sulawesi Tenggara.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa penembakan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Venny Murib.

Terjadi insiden penembakan yang menewaskan dua orang guru di Distrik Beoga. Penembakan pertama terjadi pada tanggal 9 April 2021.

Baca juga: Komandan KKB Papua Aibon Kogoya Tebar Ancaman: Kami Tidak Minta Jabatan, Saya Minta Merdeka

Penembakan ini menewaskan Oktovianus Roya (43 tahun) seorang guru SD Jambul.

Sementara itu, penembakan kedua terjadi pada 10 April 2021 yang menewaskan Yonatan Randen (27 tahun) seorang guru SMP 1 Beoga.

Kedua orang guru ini merupakan warga pendatang yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.

Pihak kepolisian mengidentifikasi penembak berasal dari kelompok Sabinus Waker.

TPNPB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya mengakui bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kedua aksi penembakan tersebut.

Tak puas dengan penyerangannya di Pos TNI Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melancarkan aksinya dengan membakar honai milik warga di Kampung Jenggernok.

Pihak TPNPB mencurigai salah satu korban bernama Oktovianus Roya sebagai mata-mata aparat keamanan serta mengklaim bahwa masyarakat beberapa kali melihat korban membawa pistol.

Akan tetapi, tuduhan tersebut dibantah oleh pihak keluarga korban dan kepolisian.

Selain melakukan penembakan, pihak kepolisian mengatakan bahwa KKB juga membakar 3 sekolah, yakni SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga serta rumah guru.

Pihak TPNPB membantah telah membakar sekolah tersebut, namun mereka mengakui telah membakar rumah dari Oktovianus Roya.

Pasca-kejadian penembakan dua guru ini, sekitar 40 orang dievakuasi dari Beoga menuju Timika.

Baca juga: KKB Papua Ancaman Gubernur dan Para Bupati: Berani Dukung Pemekaran Papua, Kalian Akan Ditembak

Pada 11 April 2021, terjadi pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, Ilaga. Helikopter yang dibakar ini merupakan miliki PT Ersa Air dan dalam kondisi rusak.

Selain pembakaran, juga sempat terjadi insiden penembakan. Pihak kepolisian mengklaim bahwa aksi ini dilakukan oleh KKB.

Polisi menduga aksi pembakaran ini dilakukan untuk mengganggu aktivitas penerbangan.

Seorang tukang ojek bernama Udin (41 tahun) ditemukan tewas tertembak di Kampung Erogama, Distrik Omukia pada 14 April 2021.

Sementara itu, seorang pelajar bernama Ali Mom (16 tahun) juga ditemukan tewas tertembak di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga pada 15 April 2021.

Pihak TPNPB mengakui menembak kedua orang tersebut, TPNPB menuduh keduanya memiliki hubungan dengan TNI, namun tuduhan ini dibantah oleh pihak kepolisian.

Paling menghebohkan adalah dimana Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha tewas tertembak di Kampung Dambet, Distrik Beoga pada 25 April 2021.

Baca juga: Puluhan Tahun Bersama Keluarga KKB Papua Dokter Jebolan UGM Ini Hanya Makan Sagu Demi Bertahan Hidup

Pihak TPNPB di bawah pimpinan Lekagak Telenggen mengakui sebagai pelaku penembakan tersebut.

Pasca insiden ini terjadi kontak bersenjata antara pasukan Brimob dan pihak TPNPB di Distrik Gome pada 27 April 2021.

Polda Papua mengklaim terdapat 9 orang anggota TPNPB yang tewas. Sementara itu, ada 3 anggota yang tertembak. Satu orang di antaranya meninggal dunia. Korban tewas bernama Bharada Komang. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Sederetan Kasus Penembakan oleh KKB di Puncak Papua, Telan Korban Jiwa Aparat hingga Warga

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved