Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Februari 2022: Mengenal Bertahap

Orang buta mengalami proses penyembuhan secara bertahap. Tidak sekali jadi. Demikian diceritakan penginjil Markus (lih. Mrk 8:22-26).

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Februari 2022: Mengenal Bertahap (Markus 8:27-33)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Orang buta mengalami proses penyembuhan secara bertahap. Tidak sekali jadi. Demikian diceritakan penginjil Markus (lih. Mrk 8:22-26).

Setelah diludahi matanya dan diletakkan tangan oleh Yesus, mula-mula ia mampu melihat secara kabur saja. Kaburnya itu digambarkannya sendiri seperti "melihat orang mirip-mirip pohon".

Namun setelah Yesus meletakkan tangan-Nya untuk kedua kalinya, ia akhirnya dapat melihat dengan lebih jelas. Ia pun bisa melihat Yesus secara face to face dan mengenali-Nya. "Oh ini toh Engkau yang kudengar selama ini!".

Orang buta di Betsaida itu mungkin perlu dipandang sebagai lambang pengikut Yesus yang masih buta.

Tidak hanya menunjukkan bahwa kita membutuhkan penyembuhan dari Yesus. Bukan hanya proses penyembuhan kita yang tak mudah, butuh waktu dan usaha. Juga membutuhkan tempat khusus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 17 Februari 2022: Kasihilah Sesamamu Manusia Seperti Dirimu Sendiri

Tetapi juga yang tak kalah pentingnya, itulah gambaran tentang diri kita yang biarpun telah bergaul dengan Yesus, tetap butuh proses panjang dalam melihat dan mengenali pribadi Yesus yang sesungguhnya.

Penginjil Markus menceritakan kisah unik. Dalam sebuah perjalanan ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada para murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" (Mrk 8:27).

Mereka menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi" (Mrk 8:28).

Segera setelah itu, Yesus kemudian mengajukan pertanyaan, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (Mrk 8:29).

Pertanyaan-pertanyaan itu sederhana. Diajukan secara tak terduga-duga. Tapi terbaca jelas itu sebagai pancingan untuk mencari tahu dan menguji pengenalan para murid tentang diri-Nya.

Dengan itu diperlihatkan kepada kita sebuah gambaran menarik tentang tahapan pengenalan para murid akan Yesus.

Kita tahu ungkapan klasik, "Dari mata turun ke hati". Ungkapan ini memang bicara tentang yang berawal dari tatapan atau pandangan mata lalu turun ke hati.

Pengenalan akan pribadi Yesus pun bisa bermula saat melihat sosok diri Yesus. Pun ketika menyaksikan Ia mengajar, melakukan banyak mukjizat, dan lainnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 13 Februari 2022: Dimensi Sosial dalam Iman

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved