Berita Nasional Hari Ini

Formappi Tak Kaget Nama Anggota Terpilih KPU-Bawaslu Persis Isi Pesan Berantai

Dari 12 nama yang dipilih oleh Komisi II DPR RI itu, semuanya sama persis dengan daftar nama yang sudah tersebar sehari sebelumnya

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.COM/FITRIA CHUSNA FARISA
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus. 

"Semoga setelah terpilih mereka mampu melepaskan beban sebagai orang titipan parpol dan bekerja independen sesuai amanah UU sebagai penyelenggara pemilu," katanya.

Baca juga: Pemungutan Suara Berlangsung pada 14 Februari, Ini Kata Ketua KPU NTT

Senada dengan Lucius, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyebut bahwa denhgan terpilihnya 12 nama yang sama persis dengan daftar nama yang sudah tersebar, maka publik akan berasumsi fit and proper test hanyalah formalitas saja.

"Ya itulah. Publik jadi banyak bertanya dan berasumsi. Artinya nama paket yang beredar itu namanya sudah ada bahkan sudah beredar sebelum Fit and Proper Test dilakukan. Sehingga ada anggapan Fit and Proper Test kemarin hanya formalitas saja," kata Khoirunnisa.

Nisa sendiri berharap para Komisioner KPU dan Bawaslu RI yang terpilih tetap bekerja secara independen, profesional dan menjaga integritasnya sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

"Jangan sampai mempertaruhkan penyelenggaraan pemilu 2024," ucapnya.

Baca juga: KPU Flores Timur Siap Rekrut Ribuan Tenaga Kerja Hadapi Pemilu Serentak 2024

"Tapi kalau sebaliknya bisa mempertaruhkan penyelenggaraan pemilu 2024," imbuhnya.

Di sisi lain anggota Komisi II DPR RI Anwar Hafid membantah 12 anggota KPU dan Bawaslu terpilih periode 2022-2027 itu sama persis dengan daftar nama calon yang beredar melalui pesan berantai sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Ia mengklaim urutan anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih berbeda dengan daftar yang sudah beredar lebih dulu. "Kalau yang beredar itukan berbeda dengan urutan yang tadi malam," kata Anwar di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis 17 Februari 2022.

Anwar menjelaskan, nama-nama yang terpilih berdasarkan voting tertutup di Komisi II. Setiap fraksi yang diwakili Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) memberi suara kepada calon-calon yang ada.

Baca juga: Bawaslu NTT Konsolidasi Internal Untuk Pengawasan

Legislator Partai Demokrat itu menyebut, calon yang suaranya tinggi diurutkan dari nomor satu. Misalnya nama Betty Epsilon Idroos berada di urutan satu calon anggota KPU karena banyak mendapat dukungan fraksi.

"Contoh ibu Betty. Ibu Betty hampir semua fraksi mendukung dia. Sehingga namanya nomor satu," ujar Anwar. Sehingga itu bukti bahwa sebenarnya yang beredar itu tidak sama dengan hasil keputusan kita," ujarnya.

Lebih lanjut, nama-nama cadangan calon anggota KPU dan Bawaslu juga diurutkan berdasarkan hasil voting.

Menurut Anwar hal itu juga membuktikan terdapat dinamika dalam voting yang dilakukan internal Komisi II.

"Nah itu menunjukkan bahwa dinamika proses pemilihan itu benar-benar terjadi dan itu ada skor-skor suara masing-masing," ujarnya. (tribun network/mam/yud/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved