Berita Sumba Barat Daya Hari Ini
Resmikan Gedung Puskesmas Watukawula, Gubernur NTT: Layani Pasien Dengan Penuh Kasih
Resmikan Gedung Puskesmas Watukawula Sumba Barat Daya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat: Layani Pasien Dengan Penuh Kasih
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, meresmikan gedung Puskesmas Watukawula di Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Selasa 15 Februari 2022.
Kepada para perawat, bidan dan dokter serta tenaga medis lainnya yang bertugas di Puskesmas Watukawula, Sumba Barat Daya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H berpesan agar jangan hanya gedungnya yang gagah tetapi harus diimbangi dengan pelayanan yang ramah, penuh senyum dan penuh kasih. Hanya dengan senyumanmu, anda dapat menyembuhkan sedikit penyakit yang sedang diderita pasien
Demikian pesan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H sebagaimana disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi NTT, Ambrosius Kodi, S.Sos dalam sambutannya pada saat meresmikan gedung Puskesmas Watukawula di Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT, Selasa 15 Februari 2022 siang.
Menurutnya, saat ini, pemerintah Propinsi NTT bersama pemerintah Kabupaten dan kota se-NTT sedang berupaya keras mengatasi penyakit virus corona yang terus terjadi sampai sekarang. Selain itu pemerintah memberi perhatian serius terhadap penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD), stunting dan malaria.
Baca juga: Kisah Rinto ASN Sumba Barat Daya, Hampir 3 Tahun Berstatus Tersangka, Minta Kepastian Hukum
Untuk itu, ia meminta pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya khususnya dan NTT umumnya untuk memberi perhatian serius terhadap penanganan tiga jenis penyakit membahayakan masyarakat itu. Saat ini, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai terjadi dibeberapa wilayah di NTT. Karenanya perlu kerjasama erat pemerintah daerah dengan seluruh elemen masyarakat daerah ini untuk mencegah penularan penyakit tersebut.
Selain itu, angka stunting di NTT masih sangat tinggi. Dan Sumba Barat Daya angkat stunting cukup tinggi. Untuk itu, pemerintah daerah perlu bekerjasama dengan semua elemen masyarakat daerah ini termasuk dengan Polres Sumba Barat Daya dan Kodim 1629 SBD untuk turun ke lapangan melakukan pengukuran, lalu mencatat dengan baik dan melakukan intervensi bila menemukan anak-anak stuntuing. Dengan demikian anak-anak tersebut cepat sembuh. Hal yang sama berlaku pada penanganan penyakit malaria di Pulau Sumba tercinta ini.
Baca juga: Warga Gelar Ritual Adat Keluarkan Petir Dari Kampung Adat Parona Baroro Sumba Barat Daya
Harapan dengan kerjasama erat seluruh komponen masyarakat daerah ini maka Sumba Barat Daya bisa keluaar dari persoalan tersebut dan masyarakatnya kembali sehat walafiat. (*)