Berita Manggarai Hari Ini

Empat Anak Kaum Difabel Terima Komuni Pertama di Paroki Narang, Ini Ungkapan Hati Suster Kristin

Paroki Narang sudah beberapa tahun ini mempunyai pastoral khusus bagi orang sakit

Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Puncak perayaan Hari Orang Sakit Sedunia di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang berlangsung, Jumat, 11 Februari 2022 sangat meriah. 

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pastor Paroki Romo Stevanus Sawu, Pr dan Romo Erick Ratu,  Pr disemarakan dengan paduan suara juga tarian dari para siswa SLB Karya Murni Ruteng.

Diantara umat yang hadir, ada empat orang kaum difabel duduk di barisan depan bersama keluarga pendamping mereka yang menerima komuni pertama.

Baca juga: Perdana, Wabup Manggarai Barat Resmikan Pojok Baca Digital, Ini Suasananya

"Sebanyak empat anak kaum difabel menerima Komuni Pertama pada perayaan ini. Kemudian ada 250 umat yang menerima urapan perminyakan orang sakit," kata Pastor Paroki Romo Stevanus Sawu kepada POS-KUPANG.COM, Minggu 13 Februari 2022.

Bagi umat Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Hari Orang Sakit Sedunia (HOSS) memang dikhususkan sebagai kesempatan untuk berbagi perhatian dengan mereka yang sakit dan kaum difabel.

Ini sudah menjadi kebiasan selama beberapa tahun terakhir seluruh umat dilibatkan dalam pengumpulan kolekte dan bahan makanan, kemudian itu disalurkan ke panti dan orang-orang yang membutuhkan.

Baca juga: Belum Ada Aktifitas Normalisasi Sungai Wae Bobo di Kota Borong, Manggarai Timur

"Kami di Paroki Narang, sudah beberapa tahun ini mempunyai pastoral khusus bagi orang sakit. Ini yang biasa disebut Pastoral Sosial Orang yang Berkebutuhan Khusus. Seksi itu sangat aktif, pas genap tahun ke 30, kita membuat acara lebih besar," kata Romo Stevanus.

Romo Stevanus menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk pengungkapan sikap iman dan persaudaraan bahwa orang-orang sakit dan kaum difabel juga menjadi bagian dari Gereja umat Allah. Kegiatannya menjadi salah satu tradisi khas Paroki Narang dalam berpastoral.

"Untuk tahun ini kami merancangnya sejak Oktober 2021. Kami melibatkan semua orang sakit, kita datangkan orang-orang sakit. Hari ini, ada tiga orang yang datang dengan kendaraan. Di paroki ini yang termasuk Orang Berkebutuhan Khusus itu kurang lebih ada 15 orang. Kami bersama DPP bersama DKP dan Seksi PSBK merancang dan melaksanakan," jelasnya.

Baca juga: Tiga Napi Kabur Dari Rutan Kelas IIB Ruteng, Manggarai 

Pengumpulan beras, lanjut Romo Stevanus, terlaksana berkat bantuan organisasi THS-THM di paroki. Selama beberapa hari, mereka dari rumah ke rumah mengumpulkan donasi umat. Jumlah beras yang terkumpul yaitu lebih dari 800 Kilogram. 

Selanjutnya, beras itu diserahkan ke Panti SLB Karya Murni Ruteng pada perayaan Hari Orang Sakit Sedunia, Jumat 11 Februari 2022.

Perwakilan Yayasan Karya Murni Ruteng, Sr. Kristin, KSSY menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan umat bagi kaum difabel. 

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Kamtibmas, Seksi Propam Polres Manggarai Barat Lakukan Sidak di Polsek Jajaran

"Kami ucapkan terima kasih kepada Paroki Narang yang telah terlibat untuk peduli kepada Yayasan Karya Murni, khususnya untuk Panti Asuhan Karya Murni. Kami dapat enam belas karung beras, hampir satu ton. Ini momen yang bagus karena memang sangat kami butuhkan," kata Sr. Kristin KSSY.

Perhatian Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang bagi orang-orang sakit dan berkebutuhan khusus terlaksana berkat kerja sama dengan Yayasa Karya Murni Ruteng.

Yayasan yang melayani rehabilitasi orang-orang berkebutuhan khusus itu melaksanakan proses rehabilitasi bagi orang-orang cacat dengan berbasiskan komunitas, Community Baset Rehabilitation (CBR).

Baca juga: Bupati Manggarai Timur Ungkap Nilai Investasi Pabrik Semen Rp 10 Triliun

"Awalnya, kami melihat di Karya Murni tidak semua anak disekolahkan. Lalu ada beberapa kasus disabilitas yang tidak bisa dipindahtempatkan. Kemudian muncul pikiran untuk memberdayakan mereka di lingkungannya. Untuk menyukseskan itu, semua pihak dilibatkan,"kata Bastian Hanu Koordinator Lapangan Program CBR  Karya Murni.

"Dalam rancangan kami sejak awal, pendekatannya melalui Paroki. Maka yang kami dampingi sejak 2014 yaitu Paroki narang dan Lengkong Cepang. Tahun 2017 tambah dua Paroki yaitu Iteng dan Rangga. Sehingga total empat paroki," tambahnya.

Tingkat paroki, pendampingan bagi kaum difabel itu dilaksanakan oleh tim yang disebut tim Pastoral Sosial orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK). 

Baca juga: Poco Roko, Manggarai Tawarkan Keindahan Alam Menakjubkan

Petugas Lapangan CBR dan Seksi PSOBK Paroki Narang Gatot Paino menuturkan, ada 25 anak yang mereka layani di paroki itu. Kebanyakan di antara anak-anak itu difabel.

Kegiatannya bermacam-macam pemberdayaan, seperti membuat eco enzim, pembuatan kripik, dan ternak babi. 

Petugas lapangan, lanjut Gatot, mengunjungi anak-anak satu kali sebulan. Dalam setiap kunjungan itu, petugas membuat laporan keadaan dan merekomendasikan hal-hal yang perlu ditindaklanjutkan oleh Paroki maupun oleh time CBR Karya Murni.

Baca juga: Satgas Manggarai Barat Lakukan Pembatasan Jam Malam dan Kegiatan, Ini Tujuannya

"Kebanyakan anak-anak yang kami layani mengalami kurang asupan gizi. Jadi, kami dari PSOBK Narang menghimpun dana. Dana itu kami belikan asupan gizi. Di Paroki Narang membuat kolekte khusus untuk kaum difabel. Itu setiap minggu ketiga. Ini sudah berlangsung enam tahun," pungkas Gatot. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved