Berita Manggarai Hari Ini

Empat Anak Kaum Difabel Terima Komuni Pertama di Paroki Narang, Ini Ungkapan Hati Suster Kristin

Paroki Narang sudah beberapa tahun ini mempunyai pastoral khusus bagi orang sakit

Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong

Yayasan yang melayani rehabilitasi orang-orang berkebutuhan khusus itu melaksanakan proses rehabilitasi bagi orang-orang cacat dengan berbasiskan komunitas, Community Baset Rehabilitation (CBR).

Baca juga: Bupati Manggarai Timur Ungkap Nilai Investasi Pabrik Semen Rp 10 Triliun

"Awalnya, kami melihat di Karya Murni tidak semua anak disekolahkan. Lalu ada beberapa kasus disabilitas yang tidak bisa dipindahtempatkan. Kemudian muncul pikiran untuk memberdayakan mereka di lingkungannya. Untuk menyukseskan itu, semua pihak dilibatkan,"kata Bastian Hanu Koordinator Lapangan Program CBR  Karya Murni.

"Dalam rancangan kami sejak awal, pendekatannya melalui Paroki. Maka yang kami dampingi sejak 2014 yaitu Paroki narang dan Lengkong Cepang. Tahun 2017 tambah dua Paroki yaitu Iteng dan Rangga. Sehingga total empat paroki," tambahnya.

Tingkat paroki, pendampingan bagi kaum difabel itu dilaksanakan oleh tim yang disebut tim Pastoral Sosial orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK). 

Baca juga: Poco Roko, Manggarai Tawarkan Keindahan Alam Menakjubkan

Petugas Lapangan CBR dan Seksi PSOBK Paroki Narang Gatot Paino menuturkan, ada 25 anak yang mereka layani di paroki itu. Kebanyakan di antara anak-anak itu difabel.

Kegiatannya bermacam-macam pemberdayaan, seperti membuat eco enzim, pembuatan kripik, dan ternak babi. 

Petugas lapangan, lanjut Gatot, mengunjungi anak-anak satu kali sebulan. Dalam setiap kunjungan itu, petugas membuat laporan keadaan dan merekomendasikan hal-hal yang perlu ditindaklanjutkan oleh Paroki maupun oleh time CBR Karya Murni.

Baca juga: Satgas Manggarai Barat Lakukan Pembatasan Jam Malam dan Kegiatan, Ini Tujuannya

"Kebanyakan anak-anak yang kami layani mengalami kurang asupan gizi. Jadi, kami dari PSOBK Narang menghimpun dana. Dana itu kami belikan asupan gizi. Di Paroki Narang membuat kolekte khusus untuk kaum difabel. Itu setiap minggu ketiga. Ini sudah berlangsung enam tahun," pungkas Gatot. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved