Berita Ende Hari Ini
Warga Binaan Lapas Ende Belajar Membuat Bahan Bakar Kompor dari Olahan Sampah
Para Warga Binaan Lapas Ende, Kabupaten Ende Belajar Membuat Bahan Bakar Kompor dari Olahan Sampah
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ende antusias mengikuti sosialisasi inovasi kompor berbahan bakar olahan sampah di Aula Lapas Ende, Sabtu 12 Februari 2022.
Inovasi ini dikembangkan oleh startup company comestoarra.com bekerjasama dengan Organisasi Anak Cinta Lingkungan (Acil) Ende ini sudah mulai dikembangkan di Ende sejak 2020 lalu.
Warga Binaan diajari bagaimana mengolah sampah biomassa, seperti ranting kayu, dedaunan, limbah pertanian dan rumah tangga, menjadi pellet.
Pellet inilah yang kemudian menjadi bahan bakar kompor. Mereka juga belajar membuat kompor dari tanah liat. Selain dari tanah liat bisa juga dari bahan plat.
Baca juga: Lapas Ende Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2022
Inovasi ini merupakan salah implementasi dari Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) yang digagas oleh startup company comestoarra.com.
Inovasi kompor berbahan bakar olahan sampah ini, memiliki banyak manfaat yakni sebagai solusi permasalahan, lebih hemat dan solusi atas kelangkaan minyak tanah.
Selain untuk bahan bakar kompor, pellet juga dimanfaatkan untuk co-firing batu bara di PLTU Ropa.
Antonius Jawa Gili, Kepala Lapas Kelas II B Ende, mengapresiasi inovasi TOSS.
Antonius berharap Lapas Ende bisa menjadi pusat edukasi TOSS sehingga Lapas Ende bisa menghasilkan beragam produk yang kemudian menjadi produk unggulan Lapas Ende.
Baca juga: 94 Warga Binaan Lapas Ende Terima Remisi Khusus Natal 2021
"Saya sangat berharap kerja sama ini bisa terus kita lanjutkan sehingga nantinya Lapas Ende bisa menjadi tempat edukasi," kata Antonius.
Menurutnya inovasi yang dibawa oleh startup company comestoarra.com dan Acil Ende tentunya sangat bermanfaat.
Antonius mengatakan, Lapas Ende sendiri berkomitmen setiap warga binaan selama berada di Lapas Ende terus dibekali dengan beragam keterampilan sehingga ketika kembali ke masyarakat meraka bisa membawa sesuatu yang berguna dan bermanfaat. (*)