Berita Nasional
Remehkan TNI, Juru Bicara KKB Papua Bilang Begini: Hanya Kirim 3 Orang Tapi Bisa Lukai Prajurit TNI
KKB Papua melakukan lagi serangan mendadak di distrik Sagupa Dalam serangan yang hanya dilakukan oleh 3 orang itu KKB Papua mampu melukai prajurit TNI
Kelompok Egianus Kogoya yang selama ini berada di Kabupaten Nduga, diduga telah bergabung di Suru-suru karena kawasan tersebut merupakan wilayah perbatasan antara Yahukimo, Asmat, dan Nduga.
KKB Tak Henti Berulah
Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.
Hal tersebut tak lepas karena sejumlah ulah karena yang dilakukan kelompok ini.
Kini, KKB pun kembali berulah.
Serangan demi serangan terus dilancarkan KKB Papua guna menebar teror di Bumi Cenderawasih.
Salah satu daerah rawan teror KKB Papua berada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Berbagai aksi kejahatan telah dilakukan kelompok yang telah dicap sebagai teroris tersebut.
Baca juga: Inilah Sosok Lekagak Telenggen, Pimpinan KKB Papua di Balik Penembakan 3 Prajurit TNI
Kasus penembakan di Distrik Kiwirok terjadi pada Senin 17 Januari 2022 lalu, dimana Bharatu Bachtiar menjadi korbannya.
Beruntungnya, Bharatu Bachtiar hanya ditembak pada bagian bahu sebelah kiri. Korban saat ini berada di pos Satgas Blukar.
Terbaru, Lamek Alipky Taplo atau dikenal Lamek Taplo kembali lakukan teror.
Anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob atas nama Bharada Resi Nugroho jadi korban.
Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak pada dada bagian kiri.
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, ihwal kontak tembak saat pihaknya menyiapkan perimeter pengamanan shorty helikoper dari Sentani menuju Bandara Kiwirok, pukul 07.20 WIT.
"Kelompok KKB menyerang Tim Pam Heli Polri dan mengakibatkan satu personel terkena tembakan di bagian dada kiri," ujar Cahyo dalam dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu 22 Januari 2022 siang.
Satgas Damai Cartenz kemudian meminta bantuan tim medis Yonif PR/431 untuk menangani korban.
"Sampai sekarang masih ditangani tim medis TNI Polri di Kiwirok dan menunggu evakuasi dengan Heli Polri yang terbang dari Bandara Sentani," jelasnya.
Sosok Misterius
Lamek Taplo adalah sosok KKB yang namanya sering menghiasai media nasional kurun waktu dua tahun terakhir.
Tampang aslinya jadi misteri. Tak pernah ada publikasi wajah aslinya dalam pemberitaan.
Hanya, beberapa anggotanya pernah dirilis kepolisian atau TNI, pada setian kontak tembak atau penangkapan.
Bagi pihak yang resisten terhadap negara kesatuan republik Indonesia, Lamek Taplo disebut sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM), komando operasi Ngalum Kupel.
Baca juga: 2 Kali KKB Papua Serang Pos Gome di Kabupaten Puncak, 4 Prajurit TNI Jadi Korban, 3 Gugur, 1 Dirawat
Meski tak setenar pimpinan KKB Egianus Kogoya atau Goliath Tabuni, namun Lamek Taplo sudah banyak melancarkan teror dan penembakan.
Berdasarkan catatan hitam penegak hukum, Lamek Taplo pernah menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang pada 20 Oktober 2020.
Lamek Cs juga pernah kontak senjata kontra TNI pada 13 September 2021. Satu prajurit tertembak kala itu.

KKB yang dikomandoi Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin 13 September 2021 pukul 09.30 WIT.
Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.
Total sebanyak 83 warga setempat mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menbgklaim Lamek Taplo menyerang Polsek Warasmol pada 28 Mei 2021.
Akibatnya, Kepala Kapolsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur. Tiga pucuk senjata api yang ada di lokasi dirampas.
Lalu, insiden bakutembak juga pecah di Distrik Kiwirok 26 September 2021 dini hari. Satu anggota Satuan Tugas Nemangkawi bernama Bharada Muhammad Kurniadi, gugur dalam insiden ini.
Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020. Dari data Polri dan TNI, Lamek terlibat dalam 10 kasus penyerangan terhadap aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.
Serangan kelompok Lamek mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.
Kelompok Lamek juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil.
Kemudian mereka membakar satu truk dan dua ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Rabu 8 September 2021.
Lamek Taplo serta anggotanya membakar bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Oksibil, Distrik Serambakom pada 5 Desember 2021.
Baca juga: Tiga Anggota TNI Tewas Ditembak KKB Papua, Andika Sampai Tinggalkan Rapat dengan Komisi I DPR
Punya Anggota 50 Orang
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menyebut, Lamek Taplo memiliki anggota sebanyak 50 orang.
Dari 50 orang tersebut, 20 orang diantaranya memakai senjata api organik maupun rakitan.
"Laporan ada 20 senjata yang dipehang oleh mereka (KKB), sementara lainnya menggunakan senjata tajam berupa parang dan panah," kata Ignatius belum lama ini di Jayapura.
"Untuk senjata berat seperti minimi, arsenal tidak dimiliki oleh mereka, yang ada hanya SS1 dan M16. Sisanya pistol dan senjata rakitan." (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul KKB Papua Trio Kobogau Menyerang, Jubir OPM TPNPB: Hanya Kirim Tiga Anggota Mampu Lukai Aparat TNI