Berita Nasional
Anies Baswedan Bakal Tersandung Kasus Formula E, Sosok Ini Bongkar Dokumen Paling Rahasia di KPK
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diprediksi berkemungkinan bakal tersandung kasus Formula E. Pasalnya, dokumen paling rahasia sudah dibawa ke KPK.
POS-KUPANG.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diprediksi berkemungkinan bakal tersandung kasus Formula E.
Pasalnya, dokumen paling rahasia yang dimiliki pemerintah DKI Jakarta, kini telah dibawa dan dibeberkan di KPK.
Adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang nekad membongkar rahasia dari rencana Formula E tersebut.
Cara yang dilakukan Pras, adalah mendatangi Gedung Merah Putih di Jakarta Selatan lalu memberikan keterangan terkait kasus penyelenggaraan Formula E itu.
Pras mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi.
"Pagi ini saya datang ke Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan untuk memberikan keterangan ke KPK."
"Saya memberikan keterangan terkait kasus penyelenggaraan Formula E," tulis Pras pada akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, bahwa saat ke KPK, dirinya membawa satu bundel dokumen mulai dari KUA-PPAS, RAPBD, dan APBD.
Ia tak menjelaskan apakah berkas yang dibawa tersebut merupakan dokumen biasa atau dokumen paling rahasia milik pemerintahan Anies Baswedan atau tidak.
Namun warganet menyebutkan, bahwa selama ini dokumen tersebut tak diperlihatkan pemerintah. Olehnya, bukan mustahil kalau dokumen itu bisa disebut sebagai dokumen rahasia.
Baca juga: LAGI, Anies Baswedan Disalahkan Gegara Tak Urus Toilet Warga DKI, Wagub Ariza Tampil Jadi Pahlawan
Apalagi, yang membawa dokumen tersebut, adalah politisi PDI Perjuangan. Selama ini, PDI Perjuangan merupakan rival berat Anies Baswedan.
"Satu bundel dokumen sudah saya persiapkan mulai dari KUAPPAS, RAPBD sampai APBD. Semua saya serahkan kepada penyidik KPK. Saya harap dokumen itu membantu KPK melakukan penyelidikan," jelas dia.
Pras juga menyebutkan, bahwa ia akan terbuka menyampaikan apa yang diketahuinya mengenai proses penganggaran ajang balap mobil listrik bertaraf internasional itu.
Pras juga akan menjelaskan mengenai pembayaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang dilakukan sebelum Perda APBD disahkan.
"Saya juga akan menyampaikan apa yang saya ketahui dalam proses penganggarannya. Mulai dari usulan, pembahasan, sampai pengesahan anggaran. Kemudian bagaimana pembayaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang dilakukan sebelum Perda APBD disahkan," papar Pras.
"Semoga keterangan yang saya berikan dapat mendukung upaya penuh @official.kpk dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan @fiaformulae ini," tutupnya.
Baca juga: Stadion JIS Diklaim Bentuk Keberhasilan Anies Baswedan, Politisi PDIP Protes: Dibangun di Era Ahok

Singgung Dana Rp 560 Miliar
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kembali menyoroti terkait pelaksanaan ajang mobil listrik bertaraf internasional itu yang akan digelar beberapa bulan lagi.
Bahkan, Politisi PDI Perjuangan ini menyebut ratusan miliar rupiah uang untuk penyelenggaraan Formula E tidak dinikmati warga Jakarta.
Uang tersebut justru dikirim keluar negeri dan dinikmati oleh orang asing.
"Pengeluaran terbesar Formula E saat ini sebesar Rp 560 miliar. Itu dipakai untuk pembayaran commitment fee ke Formula E Operation (FEO)," ucap Pras melalui keterangan tertulisnya, Senin 7 Februari 2022.
Menurut dia, anggaran sebesar itu berpotensi hanya akan digunakan untuk satu kali penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Lantaran, Kepala Daerah yang akan datang tidak memiliki kewajiban untuk melanjutkan program Anies.
Pras melanjutkan, dikarenakan itu juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga pada tanggal 15 Agustus 2019 lalu, mengirimkan laporan kepada Anies Baswedan.
Salah satu isi laporan itu menyebutkan bahwa kewajiban membayarkan commitmen fee selama 5 tahun bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 92 ayat (6) menyatakan:
"Jangka waktu penganggaran pelaksanaan kegiatan Tahun Jamak sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir, kecuali kegiatan Tahun Jamak dimaksud merupakan Prioritas Nasional dan/atau Kepentingan Strategis Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," jelas dia.
Dirinya membeberkan besaran commitment fee di Jakarta merupakan yang paling besar dibandingkan negara-negara lain.
Baca juga: Beda Sikap Anies Baswedan Soal Penetapan UMP dan Kebijakan PTM Dikritik, Kepentingan Capres 2024?
Sehingga, Pras pun mencontohkan, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada, hanya dikenakan biaya nomination fees for the City of Montreal senilai Rp 1,7 miliar dan Race fees senilai Rp 17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar
"Di sini memang tampak Pemprov DKI Jakarta tidak terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Tapi nyatanya kan Jakpro sebagai pelaksana sepenuhnya ada dibawah kendali Gubernur," paparnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan anggaran yang dikeluarkan untuk turnamen Formula E akan dinikmati warga Jakarta.
Pasalnya turnamen tersebut akan digelar di Ibu Kota, tepatnya di Kawasan Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Ketika sebuah anggaran dikeluarkan, pertanyaannya dikeluarkan ke mana? ketika dikeluarkan di sini (Jakarta), maka sebetulnya itu dikeluarkan untuk rakyat kita sendiri, berputarnya di kita," ucap Anies yang dikutip dari YouTube Total Politik pada Minggu 6 Februari 2022.
Menurut Anies, cara pandang antara pengeluaran pemerintah (government spending) dengan per orangan sangat berbeda.
Pemerintah mengeluarkan anggaran sesungguhnya untuk mengirimkan dana kepada warga, terutama yang ada di Jakarta, sehingga perekonomiannya bergerak.
PSI minta Anies Awasi Pembangunan Sirkuit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta memantau lokasi pembangunan lintasan Formula E di Kawasan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Harapannya, pembangunan sirkuit bisa selesai tepat waktu, atau dua bulan sebelum pelaksanaan turnamen yang akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta, Anies jangan sampai mengecewakan masyarakat Jakarta dengan balapan Formula E yang terkesan dipaksakan.
Baca juga: Dianggap Lebih Sibuk Pamer Stadion JIS Saat Covid-19 Naik, Anies Baswedan Kena Sentil Politis PSI
Pasalnya, pemenang lelang tender proyek sirkuit Formula E baru ditentukan menjelang tiga bulan pelaksanaan turnamen.
“Kami hanya menginginkan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta. Kalau memang Formula E mau jalan, ya harus dimulai dari pemilihan pemenang tender pembangunan infrastruktur yang benar,” ujar Anggara pada Minggu 6 Februari 2022.
“Kami tahu apa yang Pak Anies rasakan, pasti pusing kalau ini tidak bisa tereksekusi, ada baiknya beliau cek langsung, dan monitor setiap harinya,” lanjut Anggara dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
Anggara menyatakan, PSI bakal mengawal program tersebut, karena biaya komitmen Formula E sebesar Rp 560 miliar diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta.
Karena itu, duit tersebut hakekatnya harus bisa dinikmati kembali oleh masyarakat.
“Tentu masih ada beberapa kecemasan terkait pelaksanaan Formula E, tapi kami berharap kecemasan-kecemasan ini tidak akan terjadi. Formula E ini akan dilaksanakan sebentar lagi, waktu sudah mepet,” ujarnya.
Seperti diketahui, Jakpro telah mengumumkan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKMP), Tbk sebagai pemenang tender lintasan Formula E.
Sebelumnya, lelang tender ini sempat gagal karena persoalan administrasi.
Baca juga: Anies Baswedan Dilabrak Lagi, Kini Kader PSI Ungkap Fakta Ketidakmampuan Gubernur DKI Jakarta, Apa?
Proses pelaksanaan tender hingga terpilih pemenang ini, telah melalui beberapa tahapan dan seleksi pengadaan yang dilaksanakan secara transparan. Masyarakat dapat mengaksesnya melalui website e-procurement perseroan yang telah memenuhi prinsip Pengadaan Barang/Jasa.
Alasan tender ini dipegang PT JKMP, karena mereka lulus berbagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan dan hasil klarifikasi bersama dengan tim konsultan pelaksana, tim adhoc procurement perseroan, serta tim Formula E.
Harapannya lintasan yang dibangun sesuai dengan standar kualitas terbaik dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan pembangunan sirkuit balapan Jakarta E-Prix 2022.

Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Jakarta EPrix 2022 Gunung Kartiko, optimistis PT JKMP mampu menunaikan tugasnya dengan baik.
Hal ini berdasarkan pada rekam jejak JKMP di bidang konstruksi dan peralatan yang dimiliki.
“Mereka memiliki banyak peralatan yang mumpuni dan tenaga ahli yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang konstruksi,” kata Gunung berdasarkan keterangannya.
Baca juga: Ahok Harga Mati Gantikan Anies Baswedan, Akankah Direstui Bu Mega Walau Tahu Sosoknya Kontroversial?
Gunung mengatakan, perusahaan tersebut telah mendapatkan kecukupan dan pemenuhan penilaian terbaik, di antara penyedia lainnya melalui proses evaluasi dan klarifikasi.
Pengalaman dalam membangun infrastruktur, termasuk jalan layang dan jalan tol, kemampuan proyek, serta akuntabilitas dalam bekerja telah banyak dibuktikan oleh pemenang terpilih ini. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: Ketua DPRD DKI akan Buka Semua Proses Anggaran Formula E di KPK