Berita Internasional

Hendak Ditangkap Pasukan AS di Suriah, Pemimpin Tertinggi ISIS Bunuh Diri Bersama Keluarga Simak Ini

Pemimpin tertinggi ISIS yang selama ini memimpin teroris di dunia, tewas meledakkan diri saat hendak ditangkap pasukan AS di Suriah. Simak ini

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Pemimpin Tetinggi ISIS di dunia, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, tewas ledakkan diri saat hendak ditangkap pasukan AS di Suriah. Dalam peristiwa itu, al-Quraishi ledakkan diri di lantai 3 rumah tempat persembunyiannya bersama keluarga. 

Dalam pernyataan Biden yang disampaikan di Ruang Roosevelt Gedung Putih, Biden mengatakan dia memerintahkan pasukan khusus untuk menyerang secara fisik lewat darat, daripada hanya membom rumah tempat pemimpin ISIS itu berada, untuk meminimalkan korban sipil, "Meskipun ini berarti risiko yang jauh lebih besar kepada anak bangsa kita sendiri.”

"Rumah itu berisi keluarga, termasuk anak-anak dan saat pasukan kami mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan pengecut, tanpa memerhatikan kehidupan keluarganya atau orang lain di dalam gedung, dia (al-Quraishi) memilih untuk meledakkan dirinya sendiri,” kata Biden.

Qurashi tidak hanya meledakkan rompi bunuh diri untuk bunuh diri, tetapi juga meledakkan seluruh “lantai tiga” tempat persembunyiannya di kota Atmeh, kata Biden, dan membawa beberapa anggota keluarganya bersamanya.

Pentagon sebelumnya mengatakan, pasukan Operasi Khusus AS berhasil melakukan misi kontra-terorisme di barat laut Suriah pada hari Kamis, menambahkan bahwa tidak ada korban AS, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Penduduk kota Atmeh di Suriah barat laut dan pemberontak yang memerangi pemerintah Suriah sebelumnya melaporkan beberapa korban sipil dalam operasi dua jam itu, dengan mengatakan serangan itu diyakini menargetkan seorang tersangka militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Penduduk mengatakan serangan itu terjadi sekitar tengah malam di daerah padat penduduk dekat perbatasan dengan Turki, di mana puluhan ribu pengungsi Suriah tinggal di kamp-kamp darurat atau perumahan yang penuh sesak.

Tidak ada laporan mengenai gerilyawan yang terbunuh, tetapi penduduk mengatakan mereka mendengar suara tembakan keras selama operasi, yang menunjukkan perlawanan terhadap serangan itu.

Charles Lister, rekan senior di Middle East Institute yang berbasis di Washington, mengatakan dia telah berbicara dengan penduduk yang mengatakan operasi itu berlangsung lebih dari dua jam.

Baca juga: IRONIS Jelas-Jelas Sudah Ditetapkan Jadi Teroris, Tapi TNI Masih Piara KKB Papua, Ada Apa? Simak Ini

"Jelas mereka menginginkan siapa pun yang masih hidup," kata Lister. "Ini sepertinya yang terbesar dari jenis operasi ini sejak serangan Baghdadi," katanya.

Sosok al-Quraishi

Dilansir dari Inews.id, dalam keterangan resmi melalui Telegram pada 31 Oktober 2019, ISIS melaporkan Abu Ibrahim Al Hashimi Al Qurashi sebagai pemimpin baru ISIS, mengantikan al-Baghdadi.

Walau demikian tak ada keterangan detail mengenai sepak terjangnya.

Menurut keterangan resmi ISIS, Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi disebut sebagai sosok atau figur terkemuka dalam jihad ISIS.

ISIS juga mengklaim dia merupakan veteran dalam beberapa medan jihad selama perang melawan pasukan AS.

Dari namanya, Al Quraishi, nenek moyangnya merupakan satu suku dengan Nabi Muhammad, yaitu Quraish.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved