Berita Nasional

Ahok Harga Mati Gantikan Anies Baswedan, Akankah Direstui Bu Mega Walau Tahu Sosoknya Kontroversial?

Meski masa akhir jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang, tapi saat ini hawa politik di Jakarta makin panas

Editor: Frans Krowin
Instagram/basukibtp
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dari Gubernur DKI Jakarta kini jadi Komisaris Umum Pertamina. Akankah ke IKN NUsantara atau maju gantikan Anies Baswedan? Simak ini 

Gembong mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan catatan kritis sebagai referensi penentuan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

"Prinsipnya, soal nama nanti DPP (Dewan Pimpinan Pusat) yang menentukan. Kewenangan ada di tangan DPP, tapi DPD akan berikan catatan kritis kepada DPP untuk bisa menetapkan orang yang cocok di Jakarta untuk bisa mengatasi persoalan di Jakarta."

"Untuk bisa melakukan eksekusi yang cepat terhadap persoalan Jakarta. Siapa yang paling cepat bisa eksekusi, ini yang sedang kita godok, kita evaluasi, kemudian kita cari sosoknya," imbuhnya.

Baca juga: Ahok Disebut Jadi Calon Kuat Kepala Otorita IKN, PKS Beri Pesan Menohok untuk Presiden Jokowi

Kriteria Cagub DKI PDIP

Setidaknya ada dua kata kunci terkait kriteria Cagub DKI pilihan PDIP, muda dan kepala daerah.

Hal itu yang beberapa kali disampaikan Gembong.

"Jadi bukan hanya sekedar muda, tapi kombinasi muda, berprestasi, dan punya kemampuan baik di tata pemerintahan," kata Gembong, Senin 3 Januari 2022.

Gembong menyebut, kriteria itu sudah dimiliki oleh beberapa kader PDIP untuk menggantikan Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di DKI.

Selain muda dan berprestasi, kriteria cukup jelas yang dibocorkan Gembong adalah, sosok pilihan itu merupakan seorang kepala daerah.

"Ada banyak hal yang akan dilakukan partai untuk verifikasi terhadap kader yang cocok untuk ditempatkan di Jakarta," sambungnya.

Ketika ditanya soal kans Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini maju sebagai Cagub DKI, Gembong enggan membahasnya.

Kendati bukan tokoh uda dan tidak lagi menjabat kepala daerah, Risma, panggilan karibnya, santer disebut akan jadi kandidat calon DKI 1.

Gembong menyebut, keputusan soal sosok yang akan diusung PDIP dalam Pilgub DKI pada 2024 mendatang akan diumumkan oleh DPD PDIP DKI.

"Ya siapanya yang akan ditetapkan, itu menjadi kewenangan DPD partai. Tapi sekali lagi, kader PDIP banyak yang bisa dimajukan untuk dicalonkan sebagai calon Gubernur DKI," kata Gembong.

Dari Gibran Rakabuming Sampai Bobby Nsution

Jika menilik ciri-ciri yang dibeberkan Gembong, TribunJakarta.com mendapati sejumlah kader muda PDIP yang menjabat bupati dan wali kota.

Gibran Rakabuming Raka, tentu saja menjadi nama yang tidak bleh terlewatkan.

Wali Kota Surakarta itu baru berusia 34 tahun, dan merupakan putra Presiden Jokowi.

PILKADA DKI 2017 - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam.
PILKADA DKI 2017 - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam. (Tribunnews.com)

Baca juga: Ahok Beri Pesan Haru Saat Imlek 2022: Tahun Macan Air Harus Jadi Momen Orang Berani Bicara Kebenaran

Suami Selvi Ananda itu menjabat orang nomor satu di Surakarta sejak 26 Februari 2021 lalu.

Selain Gibran, ada nama lain yang juga masih kerabat Presiden Jokowi, yakni Bobby Nasution.

Pria bernama lengkap Muhammad Bobby Afif Nasution itu merupakan Wali Kota Medan dari partai PDIP.

Suami dari kahiyang Ayu itu tergolong Milenial, karena baru berusia 30 tahun.

Kepala daerah muda asal PDIP lainnya yang baru menjabat adalah Hanindhito Himawan Pramana.

Bupati Kediri berusia 29 tahun itu merupakan putra dari Sekretaris Kabinet Indonesia, Pramono Anung.

Sama seperti Gibran, bapak anak satu itu baru menjabat sejak 26 Februari 2021 lalu.

Ada juga nama Mochamad Nur Arifin.

Usianya baru 32 tahun, namun sudah tiga tahun menjabat Bupati Trenggalek.

Sang Anak Presiden

Dari kriteria yang dibocorkan Gembong, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memberikan pandangannya.

Memperhatikan konstalasi politik yang berlangsung beberapa tahun belakangan, Adi langsung bisa menjawab sosok yang dimaksud berdasarkan kriteria tersebut.

Dengan lugas, Adi menyebut PDIP selalu mengaitkan kursi Gubernur DKI dengan dua sosok.

Dia adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Mensos Tri Rismaharini.

"PDIP punya dua jagoan unggulan. Risma dan Gibran yang selalu dikaitkan dengan kursi nomor 1 di Jakarta 2024," kata Adi Jumat 7 Januari 2022.

Merujuk pada kriteria yang disebutkan Gembong, maka Gibran Rakabuming Raka yang paling berpeluang diusung PDIP.

Gibran akan menjadi saingan berat Ahok jika kedua nama itu benar-benar disuguhkan kepada Megawati untuk dipilih secara final sebagai cagub DKI.

Baca juga: Dulu Ahok Dibantai Saat Bangun JIS, Kini Anies Baswedan Malah Bangga Bisa Miliki Stadion Ini, Lho?

Meski belum genap satu tahun memimpin Solo, namun menurut Adi, sosok Gibran secara kapasitas dan elektabilitas bisa dibentuk.

Dari segala faktor yang mempengaruhi warga Jakarta dalam memilih gubernur, Gibran memiliki popularitas yang tidak dimiliki kandidat lainnya.

Gibran adalah anak Presiden Jokowi, orang yang juga pernah menjabat Wali Kota Surakarta dan kemudian memenangkan Pilgub DKI 2012 silam.

"Semua itu bisa diciptakan. Secara popularitas semua orang tau Gibran anak presiden," pungkas Adi. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: PDIP Sudah Siapkan Nama Kader Terbaik Untuk Maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 Pengganti Anies Baswedan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved