IKN Nusantara

PDIP Usul Kader Mumpuni Pimpin IKN Nusantara, PPP: Jangan Intervensi Jokowi

Poyek IKN Nusantara menjadi pertaruhan besar atas kepemimpinan Presiden Jokowi.

Editor: Alfons Nedabang
KOLASE POS-KUPANG.COM
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lebih tepat menjabat Kepala Otorita IKN Nusantara. 

Dari nama-nama itu ada beberapa kepala daerah atau mantan kepala daerah yang berlatar belakang arsitek. Mulai dari, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Soal nama-nama kandidat Kepala Badan Otorita IKN, pada 2 Maret 2020, Jokowi juga sempat membeberkan beberapa kandidat mulai dari Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro hingga Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi meminta agar Presiden tidak didikte oleh pihak manapun.

Baca juga: Cegah Korupsi, KPK Pelototi Pembangunan IKN Nusantara

"Biarlah presiden diberikan keleluasaan, tentunya presiden sudah mengantongi calon yang pas, tidak usah dipaksa-paksa," ujar Achmad Baidowi.

"Presiden enggak usah didikte siapa sosok yang akan ditunjuk sebagai kepala otorita," cetus pria yang akrab dipanggil Awiek itu.

Pengajuan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Kepala Otorita IKN oleh PDIP dianggap Awiek sebagai upaya intervensi terhadap Presiden Jokowi.

Awiek menilai banyak figur yang bisa dicalonkan menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara. "Tidak harus Pak Ahok, banyak figur-figur yang lain saya kira," katanya.

Baca juga: Diisukan Jadi Kepala Otorita IKN Incaran Jokowi, Risma, Ridwan Kamil hingga Ahok Buka Suara

Dia mengingatkan bahwa jabatan Kepala Otorita IKN setingkat dengan menteri. "Artinya, orang yang ditunjuk presiden langsung," ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan menunjuk Kepala IKN kepada Presiden.

Namun, dia mengingatkan bahwa sosok Kepala IKN harus mampu bekerja gigih. Pasalnya, pemerintah hanya memiliki waktu sedikitnya dua tahun sesuai rencana untuk memindahkan Ibu Kota mulai 2024.

"PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi. Tahun 2024 berkejaran dengan waktu, 2 tahun kawasan Inti sudah harus berdiri, Istana negara dan gedung parlemen," katanya.

Baca juga: Ahok Tak Beri Respon Walau Berpeluang Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara Pasca Sosok Ini Mundur

Sedangkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim, mengaku sepenuhnya percaya kepada Presiden Jokowi terkait siapa yang akan ditunjuk menjadi Kepala IKN.

"Siapa pun yang ditunjuk oleh Presiden, pasti dengan pertimbangan yang matang. Siapa pun -- mau Ahok, Risma, Ridwan Kamil, Bambang Brodjonegoro, Ganjar Pranowo atau lainnya -- jika ditunjuk Presiden Jokowi untuk memimpin Otorita IKN, maka dia yang pasti terbaik," kata Luqman.

Terkait afiliasi partai politik, Luqman menilai hal tersebut tidak masalah. "Apapun latar belakangnya tidak masalah. Karena nantinya Kepala Otorita IKN akan bekerja dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden," ujar dia.

Politisi PKB itu lebih lanjut mengatakan bahwa poyek IKN Nusantara menjadi pertaruhan besar atas kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca juga: Kang Emil dan Anies Duduk Berdampingan, Ketum PAN Perkenalkan Konsep Islam Tengah

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved