Berita Belu
Tokoh Masyarakat dan Kades Kecewa Tak Bisa Temui Prabowo Subianto di UNHAN Belu, Ini Alasannya
Apabila informasi kedatangan Menhan disampaikan, kepala desa dan tokoh masyarakat ingin bertemu untuk berdialog walaupun dalam waktu singkat.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: maria anitoda
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA- Kepala Desa Fatuketi, Markus Y. Taus merasa kecewa karena tidak mendapatkan informasi mengenai kedatangan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto ke Kampus Unhan.
Padahal, Kampus Unhan berada di wilayah Desa Fatuketi.
Apabila informasi kedatangan Menhan disampaikan, kepala desa dan tokoh masyarakat ingin bertemu untuk berdialog walaupun dalam waktu singkat.
"Kami tidak dengar informasi itu. Kami merasa kecewa karena kami tidak bisa menemui pak Menhan. Beliau datang di Unhan yang ada di Desa Fatuketi, minimal biar satu dua menit kami ingin ketemu beliau. Apalagi beliau salah satu figur Pilpres 20224", ungkap Markus Sabtu 29 Januari 2022.
Baca juga: Prabowo Subianto Tuai Pujian Terkait Penjualan Dua Kapal Perang, Ganjar Pranowo pun Mulai Dilupakan
Menurut Markus, bila informasi kedatangan Menhan disampaikan juga kepada pemerintah desa dan tokoh masyarakat maka mereka hendak bertemu untuk berdialog langsung mengenai keberadaan Unhan dan juga menyampaikan isi hati masyarakat kepada Menhan.
"Saya bersama tokoh masyarakat ingin bertemu langsung dengan Menhan untuk berdialog mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Unhan seperti mahasiswa dan tenaga kerja", paparnya.
Tambah Markus, Prabowo juga merupakan salah satu figur paling kuat dalam Polres 2024 sehingga masyarakat ingin untuk bertemu walupun dalam waktu singkat.
"Prabowo salah satu figur paling kuat, kenapa datang di sini disembunyikan. Masyarakat ingin bertemu selain karena figur capres, kita juga mau sampaikan satu dua hal mengenai Unhan. Dari kemarin kami tidak dapat informasi", kesal Markus.
Baca juga: Akhir Kunjungan di Unhan, Prabowo Foto Bersama Dosen dan Mahasiswa
Tokoh masyarakat Fatuketi, Lukas Kau kepada Pos Kupang. Com mengatakan, ia merindukan untuk bertemu dengan Menhan karena ia adalah salah satu pelaku sejarah dalam pembangunan Unhan.
"Awal pembangunan Unhan ini, kami delapan orang, yaitu camat, kepala desa dan saya nomor keempat yang berjuang membebaskan tanah untuk Unhan secara cuma-cuma", ungkap Lukas.
Menurut Lukas, kedatangan Menhan ke Unhan tidak di informasikan kepada tokoh masyarakat.
Bila diinformasikan, mereka ingin bertemu Menhan untuk menyampaikan isi hati mereka sebagai pejuang untuk lembaga pendidikan tinggi.
Lukas mengatakan, ia mendukung kehadiran Unhan di Kabupaten Belu tetapi masyarakat juga mesti mendapat perhatian. Kehadiran Unhan harus bisa memberikan manfaat langsung bagi anak-anak Belu hingga cucu dan cece. (jen).