Berita Nasional

Prabowo Subianto Ingin Jual Aset Negara, Dua Kapal Perang Jadi Target Pertama, Begini Respon DPR RI

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berencana akan segera menjual aset milik negara yang ada sejak lama. DPR RI pun rupanya menyetujui rencana itu.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kapal perang KRI Teluk Mandar 

Rapat tersebut mengagendakan pembahasan persetujuan penjualan Barang Milik Negara, nerupa Kapal Eks KRI Teluk Mandar 514 dan Kapal Eks Kri Teluk Penyu 513 pada Kementerian Pertahanan.

Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kamis 27 Januari 2022.

Rapat tersebut mengagendakan pembahasan persetujuan penjualan Barang Milik Negara, nerupa Kapal Eks KRITeluk Mandar 514 dan Kapal Eks KRI Teluk Penyu 513 pada Kementerian Pertahanan.

Usulan penjualan KRI Teluk Penyu dan Teluk Mandar telah disetujui oleh semua fraksi di Komisi I DPR RI.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid.

"Setelah mendengarkan penjelasan Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, dan Kepala Staf Angkatan Laut, Komisi DPR I RI memutuskan menyetujui usulan penjualan Kapal Eks KRI Teluk Mandar -514 dan KRI Teluk Penyu-513," ucap Meutya, dikutip dari dpr.go.id.

Selanjutnya, politisi Partai Golkar itu menekankan agar Kementerian Keuangan mendukung peningkatan anggaran pembaharuan alutsista demi menjaga kedaulatan laut Indonesia.

Tanpa dukungan tersebut, Indonesia berpotensi mendapatkan ancaman besar, khususnya dalam aspek pertahanan negara.

Baca juga: Figur Ini Dibenci Timor Leste & PBB Tetapi Disanjung Publik Indonesia, Begini Kata Prabowo Subianto

5. Dijual dengan Skema Lelang

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kedua kapal ini akan dijual menggunakan skema lelang.

"Usulan lelang nanti akan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan pelaksanaan lelang dilakukan Kementerian Keuangan."

"Hasil lelang akan masuk ke kas negara dan keputusan penghapusan barang milik negara dari laporan keuangan dari Kementerian Pertahanan akan bisa dilaksanakan," ujar Sri Mulyani dikutip dari kemenkeu.go.id.

Ia mengatakan, penjualan dua kapal itu karena kondisi kapal sudah rusak berat dan tidak efisien diperbaiki.

"Serta apabila dihapuskan tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan fungsi TNI AL," kata dia.

Sebelumnya, KRI Teluk Penyu akan dijadikan terumbu karang di perairan Nusa Dua, tapi rencana ini urung dilakukan sehingga proses penjualan kemudian dilanjutkan.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, Ganjar Pranowo Teratas Diikuti Prabowo Subianto & Anies Baswedan

6. Tentang KRI Teluk Penyu dan KRI Teluk Mandar

Dikutip dari tni.mil.id, KRI Teluk Penyu merupakan jenis kapal pendarat kelas Tacoma.

KRI Teluk Penyu dibangun perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada 1981.

Setelah masuk ke Indonesia, kapal perang tersebut dinamai dengan nama Teluk Penyu yang merupakan nama sebuah teluk di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

KRI Teluk Penyu mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Penyu dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.

Selama menjalankan tugasnya, KRI Teluk Penyu telah menjalani beberapa misi.

Yang paling menjadi sorotan saat KRI Teluk Penyu mengangkut 900 orang eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

KRI Teluk Penyu merupakan kapal terakhir yang bisa ditumpangi oleh warga eks Gafatar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak.

Sementara KRI Teluk Mandar juga sama-sama dibangun oleh perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1981.

Dikutip dari wikipedia.org, KRI Teluk Mandar mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Mandar dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.

KRI Teluk Mandar juga memiliki dek helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara. (*) 

Artikel ini telah tayang dengan judul: 2 KRI akan Dijual karena Sudah Tidak Layak, Prabowo Pastikan Kekuatan TNI AL Tak Berkurang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved