Wisata Gua Maria Golo Renda, Paroki St. Klaus-Kuwu Tawarkan Keindahan Alam dan Sunset

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Kabupaten Manggarai memiliki banyak obyek wisata baik wisata alam, budaya dan wisata religi.

Salah satu wisata religi yang menakjubkan adalah wisata Gua Maria Golo Renda di Wilayah Paroki St Klaus, Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.

Wisata ini memang layak untuk masuk dalam daftar kunjungan anda khususnya bagi orang-orang yang ingin mencari keheningan dan berkomunikasi secara personal dalam doa bersama Bunda Maria.

Baca juga: Perumda Tirta Komodo Manggarai Fokus Bekerja untuk MBR 2022

Selain itu juga dari lokasi wisata ini akan disuguhkan keindahan alam berupa bentangan alam yang menakjubkan.

Bukan hanya itu saja, jika pada saat sore hari Anda juga bisa menyaksikan betapa indahnya sinar sunset yang hendak terbenam diufuk yang makin memanjakan mata.

Serpihan sinar senja sungguh membuat banyak pengunjung terasa sedang disirnai oleh cahaya nirwana raya. 

Baca juga: Tahun Baru Bersama, DPD PAN Manggarai Barat Ajak Lawan Pandemi Covid-19

Luar biasa. Hampir semua pengunjungnya selalu pulang dengan membawa hasil jepretan senja yang menawan dan memukau

Tidak hanya itu, dari ketinggian Golo Renda anda bisa menyaksikan gumpalan awan yang tampak menggantung dan menaungi pemukiman para warga.

Sementara itu, pada kejauhan, anda bisa melihat beberapa bangunan megah yang tampak berdiri kokoh di area Kota Ruteng.

Lokasi Gua ini cukup strategis terletak di atas bukit yang bernama Bukit Golo Renda. Secara administratif Golo Renda terletak di wilayah Kecamatan Ruteng tepatnya di Desa Bea Kakor, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya berada di jalur menuju Gua Liang Bua yakni berada di Kampung Waekang, Desa Bea Kakor.

Baca juga: Penganiayaan Ibu Kandung di Mokel Morit Manggarai Timur, Istri dan Anak Pelaku Selamatkan Diri

Gua Maria Golo Renda ecara administratif pastoralnya terletak di wilayah Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng. Gua maria Golo Renda bisa ditempuh dengan jarak 4,4 KM dari pusat paroki Santu Klaus Kuwu Ruteng. 

Hardy Sungkang, salah satu pengunjung asal kota Ruteng, Kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 26 Januari 2022 mengaku terpesona dengan lokasi wisata itu.

Menurutnya, Gua Maria Golo Renda adalah salah satu destinasi wisata religi terbaik yang pernah dikujunginya di wilayah Mangarai. 

Selain karena lokasinya yang strategis dan cocok untuk berwisata, Gua Maria Golo Renda juga menjadi salah satu tempat yang bagus untuk berefkeksi dan berdoa serta menemukan ketenangan batin.

Baca juga: Korban Penganiayaan Anak Kandung di Manggarai Timur Dilarikan ke Puskesmas

"Apalagi lokasi Gua Maria ini berada di atas puncak bukit dengan view yang sangat eksotik dan begitu memanjakan mata. Sehingga, bagi pengunjung seperti saya, tempat ini sangat bagus dan layak untuk dikunjungi, khusus juga bagi orang-orang yang ingin menemukan keheningan dan berkomunikasi secara personal dalam iman dengan Bunda Maria,"ungkap Hardy.

Hardy juga berharap, agar lokasi wisata religi Gua Maria Golo Renda tersebut bisa ditata dan dibenahi dengan baik, mulai dari akses jalan masuk dan tempat duduk hingga pada pemasangan lampu dan juga pembuatan pagar keliling.

Menurutnya, penataan itu sangat penting agar para pengunjung tidak merasa enggan untuk melangkahkan kakinya sampai ke puncak bukit Gua Maria Golo Renda tersebut

Baca juga: Kronologi Perahu Tenggelam di Manggarai Barat, Nahkoda dan Penumpang Sempat Pesta Miras

"Kalau bisa, tempat ini ditata dengan baik, tidak hanya akses jalan masuk ke lokasi ini tetapi juga beberapa item lainnya seperti dibuatkan tempat duduk dan pagar keliling. Dan kalau bisa juga dipasangi lampu untuk penerangan di malam hari ataupun juga kreativitas lainnya yang bisa membuat pengunjungnya merasa enggan untuk meniggalkan jejaknya dari Gua Maria Golo Renda ini,"ungkapnya.

RD Geby Hariman selaku Pastor Paroki St Klaus Kuwu, menjelaskan, Gua Maria Golo Renda adalah salah satu titik bidik wisata religius yang ada di wilayah Pafoki St Klaus-Kuwu yang nantinya akan terus dikembangkan dengan 
memperhatikan akar budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat.

"Di dalamnya semua warga gereja dipanggil untuk ikut berpartisipasi dalam menumbuhkembangkan wisata religi yang ada tersebut sebagai bagian dari implementasi pastoral pariwisata holistik,"ungkapnya. (*)
 

Berita Manggarai Terkini