Berita Internasional
Setelah Amerika Serikat, Giliran NATO Beri Peringatan Keras ke Rusia Jika Invasi Ukraina
Amerika serikat dan Eropa kini bersatu menentang Invasi Rusia ke Ukraina. NATO bahkan memberi peringatan keras untuk Moekow jika itu terjadi
Setelah Amerika Serikat, Giliran NATO Beri Peringatan Keras ke Rusia Jika Invasi Ukraina
POS-KUPANG.COM- Amerika Serikat dan Erop kini bersatu dan membangun kekuatan untuk menghadapi Rusia dalam Konflik Ukraina.
Setelah Amerika Serikat, Eropa melalui NATO memberi peringatan keras ke Rusia, jika Moskow nekad melakukan invasik Ukraina.
NATO bahkan menegaskan, Rusia akan menanggung konsekuensi berat jika tetap invasi ke Ukraina.
Peringatan itu disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Senin 24 Januari 2022.
Baca juga: Rusia Bakal Lakukan Serangan ke Ukraina? Presiden AS Joe Biden Bongkar Hal Mengejutkan ini
Jens Stoltenberg mengatakan, sekutu Barat sepakat memberikan peringatan ke Moskow bahwa serangan Rusia ke Ukraina akan memicu tanggapan keras.
"Kami setuju bahwa setiap agresi lanjutan oleh Rusia terhadap Ukraina akan menimbulkan kerugian besar," kata Stoltenberg di Twitter, setelah pertemuan virtual dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Eropa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Rusia menghadapi "konsekuensi berat" jika menyerang Ukraina. Para pemimpin telah sepakat "terserah Rusia untuk melakukan inisiatif de-eskalasi yang terlihat," kata Scholz.
Biden mengatakan sekutu Barat berada dalam kesepakatan "total" tentang bagaimana menghadapi ancaman militer Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Inggris Kirim Senjata Canggih ke Ukraina , Vladimir Putin Langsung Kebakaran Jenggot, Ini Ancamannya
Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan "para pemimpin sepakat tentang pentingnya persatuan internasional dalam menghadapi meningkatnya permusuhan Rusia."
Uni Eropa koordinasikan strategi terkait krisis Ukraina
Sebelumnya pada Senin (24/01), para menteri luar negeri dari 27 negara anggota Uni Eropa bertemu di Brussels dalam upaya untuk menuntaskan tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Setelah pertemuan itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan ada "persatuan" di antara negara-negara anggota dalam tindakan "cepat dan penuh tekad" dari blok tersebut, jika Rusia menyerang.
Borrell menambahkan bahwa UE telah berjanji untuk mendukung Ukraina, termasuk melawan serangan siber dan ancaman hibrida, seperti kampanye disinformasi Rusia.
Namun, UE akan melanjutkan "upaya kolektif" untuk meyakinkan Rusia agar mengambil "jalan dialog" dalam menyelesaikan ketegangan, katanya, seraya menambahkan bahwa UE siap untuk menanggapi jika diplomasi gagal.
Pertemuan NATO, yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui konferensi video, terjadi ketika Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya mendesak keluarga diplomat mereka untuk meninggalkan Ukraina di tengah krisis.