Inggris Kirim Senjata Canggih ke Ukraina , Vladimir Putin Langsung Kebakaran Jenggot, Ini Ancamannya
Tensi tinggi hubungan antara Rusia dan negara-negara anggota NATO belum juga mereda Bahkan, kebijakan masing-masing pihak dianggap memprovokasi keada
POS KUPANG.COM -- Tensi tinggi hubungan antara Rusia dan negara-negara anggota NATO belum juga mereda
Bahkan, kebijakan masing-masing pihak dianggap memprovokasi keadaan yang sudah rawan yang bisa memicu perang kapan saja
Salah satunya adalah sikap Inggris yang mengirim senjata canggih ke Ukraina yang mebuat Presiden Rusia Vladiri Putin sampai kebakaran jenggot
Konflik Rusia dan Ukraina telah memicu kekhawatira di seluruh Eropa.
Ini karena konflik Rusia dan Ukraina bisa membuat perang di Eropa
Baca juga: Todd Sulit Gabung Klub Eropa? Simak Jawaban PSSI Nasib Ferre Kena Sanksi 12 Bulan Tampil Merumput
Tidak heran beberapa negara berusaha membantu Ukraina. Salah satunya Inggris.
Awalnya Inggris sempat bimbang apakah mereka akan membantu Ukraina.
Sebab Ukraina bukanlah anggota NATO. Sehingga mereka tidak bisa mengirimkan pasukan militer.
Padahal Perdana Menteri Inggris Boris Johnson termasuk di antara banyak pemimpin dunia yang menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin memicu ketegangan di kawasan itu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya telah memperingatkan rekannya dari Rusia tentang konsekuensi "menghancurkan" jika invasi yang diperdebatkan terjadi.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Amerika Memelas Rusia Agar Tak Hancurkan Ukraina, Ada Setan 2, Apa Itu?
Meskipun demikian, setidaknya 100.000 tentara Rusia saat ini duduk di perbatasan Ukraina bersama dengan tank dan senjata berat lainnya.
Takut Rusia mengancam akan menyerang bekas negara Uni Soviet tersebut.
Namun baru-baru ini, Rusia Rusia bereaksi keras terhadap berita bahwa militer Inggris.
Rusia mengatakan bahwa Inggris telah mengirim ribuan rudal anti-tank ke Ukraina pada minggu ini.
Tujuannya tentu saja untuk membantu mengusir invasi yang didukung Moskow.
Baca juga: Perang Nuklir di Depan Mata,PersiapanSenjata Nuklir Rusia Sudah 95Persen Lawan Ukraina,Skenarionya?