Berita Kupang
Puluhan Karyawan PT. Weltes Energi Nusantara Positif Covid-19, Sam Salim: Mereka Biasa Saja
Puluhan Karyawan PT. Weltes Energi Nusantara Positif Covid-19, Sam Salim: Mereka Biasa Saja
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - "Kami biasa-biasa saja. Sejak kami jalani isolasi mandiri tidak ada keluhan apa-apa seperti sesak nafas."
Hal ini disampaikan Sam Salim, salah satu karyawan yang bekerja pada PT. Weltes Energi Nusantara saay diwawancarai di rumah isolasi mandiri, RT 8, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Selasa 25 Januari 2022.
Salim bersama 11 temannya melakukan isolasi mandiri karena reaktif tes Covid-19.
Menurut Sam Salim, mereka sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan tidak mengalami keluhan seperti sesak atau batuk pilek.
Baca juga: Terkonfirmasi Covid-19, Puluhan Karyawan PT. Weltes Energi Nusantara Isolasi Mandiri di Rumah Warga
Hal yang sama disampaikan Muh. Syaeful dan Joko. Menurut Muh.Syaeful , awalnya mereka kehujanan, kemudian ada salah satu diantara mereka mengalami pilek atau flu.
"Saat itu diperiksa dan ternyata reaktif, sehingga manajemen perusahaan meminta kami semua yang yang pernah bersama agar tes dan hasilnya kami juga positif," kata Syaeful.
Ditanyai soal kondisi saat ini, Syaeful mengatakan, dirinya bersama puluhan teman lainnya tidak mengalami gejala atau keluhan seperti sesak nafas atau lainnya.
"Kami semua aman selama 10 hari isolasi di tempat ini. Pokoknya makan,minum dan vitamin ditanggung perusahaan," katanya.
Baca juga: Pemeriksaan 6 Sampel Negatif, Sumba Timur Bertahan 1 Kasus Positif Covid-19
Dikatakan, mereka masih menunggu petugas untuk melakukan swab kedua. "Kalau hari ini ka.i swab dan negatif maka kami akan kembali bekerja seperti biasa," ujarnya.
Joko buruh lainnya juga mengatakan, saat ini mereka sudah tidak merasa sakit seperti batuk pilek dan sesak.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa 25 Januari 2022, ada dua tempat atau rumah yang digunakan untuk isolasi mandiri. Lokasi pertama ada di rumah milik Gustaf Lay di RT 7, Desa Tablolong dan satunya di perumahan RT 8, Tablolong.
Di rumah Gustaf Lay yang terletak di RT 7 terdapat 27 orang yang melakukan isolasi mandiri, sedangkan di satu perumahan yang terletak di RT 8, ada 12 orang.
Tempat isolasi mandiri ini dicari dan dibiayai oleh PT. Weltes Energi Nusantara, termasuk kebutuhan makan dan minum serta fasilitas lainnya.
Di rumah milik Gustaf Lay, para karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini nampak sehat dan semangat, begitu juga yang ada di perumahan di wilayah RT 8.
Di antara mereka ada yang berada di luar rumah sambil berjemur matahari,ada juga yang beristirahat di dalam rumah.
Lokasi tempat isolasi yang ada ini cukup memiliki jarak dengan rumah warga, bahkan dikelilingi pagar. Mereka yang melakukan isolasi tetap dalam pengawasan aparat Polres Kupang dalam hal ini Polsek Kupang Barat dan juga dari Koramil Batakte.
Saat itu ada dua anggota Bhabinkamtibmas yang mengawasi para buruh yang sementara isolasi mandiri. Dua anggota polisi dari Polsek Kupang Barat itu masing-masing Aipda. Jacky dan Bripka. Jems Abolla.
Mananger Konstruksi PT. Weltes Energi Nusantara, Koko Firmanto yang dikonfirmasi mengatakan, para buruh atau karyawan yang sedang isolasi mandiri itu bukan pelaku perjalanan.
"Awalnya ada satu yang batuk pilek, kemudian dites dan reaktif. Karena itu, kami dari pihak perusahaan langsung ambil langkah antisipatif untuk memutuskan mata rantai, yakni dengan tracking kontak. Kami koordinasi dan komunikasi dengan pihak kesehatan dalam hal ini Puskesmas Batakte," kata Koko.
Dijelaskan, setelah ditelusuri dan dites,maka ada puluhan orang yang reaktif. "Walaupun reaktif, para buruh ini semuanya tidak mengalami keluhan. Artinya, mereka itu hanya orang tanpa gejala. Jadi saat diketahui kami dari perusahaan langsung ambil langkah agar semua yang reaktif harus diisolasi mandiri," kata Koko.
Didampingi Fathul Huda selaku HSE Manajer, Koko mengatakan, aktivitas konstruksi juga sempat terhenti beberapa hari.
" Setelah hasil pemeriksaan ada puluhan orang reaktif,maka perusahaan langsung memutuskan agar aktivitas dihentikan selama lima hari. Setelah itu dievaluasi lagi dengan pemeriksaan tahap berikutnya," kata Koko.
Ditanyai total karyawan yang reaktif, ia menjelaskan, total karyawan yang ditemukan positif sebanyak 78 orang dan saat ini ada 32 orang yang akan diperiksa swab kedua.
"Apabila swab kedua ini dinyatakan non reaktif maka mereka kita kembalikan ke perusahaan agar bekerja seperti biasa. Jadwal periksanya hari ini tanggal 25 Januari 2022 dan ada 32 orang harus diperiksa swab, kalau hasil negatif maka mereka kembali bekerja," ujarnya. (*)