Wawancara Eksklusif

Partai Hanura Menyongsong Pemilu 2024: Prioritaskan Kader Maju Pilkada (Bagian-2/Selesai)

Pada tahun 2023 ada sejumlah kepala daerah berakhir masa jabatan, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Ketua DPD Partai Hanura NTT Refafi Gah (kanan) dan Manager Online Pos Kupang Alfons Nedabang dalam acara Jurnal Politik, Rabu 19 Januari 2022 

POS-KUPANG.COM - Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs Refafi Gah, SH, MPd mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan bakal calon anggota legislatif DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

Selain itu, mempersiapkan bakal calon kepala daerah untuk mengikuti Pilkada serentak.

Sebagaimana diketahui, ada tiga kepala daerah di NTT berakhir masa jabatan pada tahun 2022.

Ketiga kepala daerah dimaksud, yaitu Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon dan Agustinus Payong Boli serta pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore-Hermanus Man.

Baca juga: Partai Hanura Menyongsong Pemilu 2024: Refafi Gah Optimistis Tambah Kursi DPRD NTT (Bagian-1)

Pada tahun 2023 ada sejumlah kepala daerah berakhir masa jabatan, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi.

Seperti apa persiapan Partai Hanura? Bagaimana proses rekruitmen bakal caleg dan bakal calon kepala daerah?

Manager Online Pos Kupang Alfons Nedabang memawancarai Refafi Gah dalam acara Jurnal Politik di Studio Pos Kupang, Rabu 19 Januari 2022. Berikut petikan wawancara eksklusif tersebut:

Bagaimana proses rekruitmen calon anggota legislatif?

Kami mempersiapkan calon-calon anggota DPR provinsi, kabupaten itu tidak hanya yang sekarang ini duduk dalam kepengurusan tetapi kami melirik juga calon-calon dari partai lain yang dulu mereka memperoleh suara tetapi mereka tidak akomodir oleh partai lain. Kami tarik untuk masuk ke Partai Hanura. Dan kami membuka diri, tangan terbuka untuk menerima saudara-saudara yang mau bergabung ke Hanura.

Kami sudah membuat listing calon-calon yang misalnya dulu mereka memperoleh suara 1000 tetapi tidak masuk karena persaingan ketat di partai besar. Tapi kalau masuk ke Hanura, ruang mereka untuk mendapat kursi itu lebih besar.

Bagaimana kalau mereka masih memiliki ikatan dengan partai sebelumnya?

Ya...kalau memang mereka ingin bertahan di partai itu, silahkan tidak ada masalah. Tetapi kami memberi pencerahan politik yang mereka bisa terima. Karena di partai besar itu walaupun suaranya besar persaingannya itu ketat. Tetapi kalau partai yang seperti kami ini, yang dianggap partai kecil ruang begitu besar untuk bisa mendapatkan kursi di DPRD kabupaten maupun di provinsi.

Ini salah satu pencerahan yang harus kami gaungkan ke teman-teman partai lain yang mau bergabung ke Hanura. Sudah disosialisasikan kemana-mana. Kita sudah list nama-namanya.

Kami merasa diri partai kecil, tapi kalau di NTT Hanura itu partai besar, lima kursi itu tidak main-main. Tiap kabupaten ada kursi. Kalau bicara Senayan (DPR RI) kami minta maaf, tapi kalau bicara NTT kami partai besar.

Selain legislatif, ada Pilkada. Tahun ini (2022) ada tiga daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatan. Pada tahun 2023, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT juga berakhir. Bagaimana Hanura mempersiapkan diri menyambut Pilkada?

Hanura sudah mempersiapkan diri. Belajar dari pengalaman masa lalu, kami banyak mendukung calon bupati dan mereka sukses. Tapi kadang-kadang kalau orang sudah sukses itu lupa. Oleh karena itu sekarang ini Hanura mempersiapkan kader internal, memprioritaskan kader internal karena apa, kalau menang dia tetap kader, kalah juga tetap jadi kader. Kalau saya dukung yang eksternal dan dia tidak perhatikan partai, mendingan saya dukung yang kader internal dia kalah tapi tetap kader. Oleh karena itu saya prioritaskan kader internal.

Makanya pada seluruh kader saya selalu menyampaikan supaya mempersiapkan diri menghadapi pemilu. Kemudian saya juga tetap buka bagi kader eksternal yang sahabat-sahabat saya. Kalau sahabat itu lebih dekat di hati. Mereka memiliki nurani yang luar biasa. Sehingga ruang ini saya membuka sahabat-sahabat saya yang ingin bergandeng tangan dengan Hanura dan ingin membesarkan Hanura. Saya tetap membuka ruang.

Untuk tiga yang kepala daerahnya berakhir masa jabatan di tahun 2022 ini, Hanura punya sikap seperti apa?

Kami juga sudah mempersiapkan, dalan internal partai itu kami sudah mempersiapkan sejumlah orang. Bisa dipasang menjadi calon wali kota dan bisa dipasang menjadi calon wakil wali kota. Sedangkan calon eksternal juga kami sudah persiapkan. Calon eksternal ini kan nanti dari hasil-hasil pemilu 2024. Kalau hasilnya signifikan, saya kira kita akan duduk satu meja untuk mencari jalan keluar terbaik untuk Kota Kupang.

Harus memperhatikan kriteria-kirteria karena belajar dari pengalaman itu yang menjadi guru sehingga kita menentukan orang yang betul-betul peduli membangun kota, peduli membangun masyarakat. Fokus utama kami tentunya akan memilih pemimpin yang sudah diyakini bahwa dia mampu melakukan.

Apakah ada yang sudah berkomunikasi dan 'berinvestasi' di Hanura?

Ada beberapa yang sudah mendekat ke Hanura, sudah berdiskusi dengan Hanura. Tetapi Hanura tidak menjamin sepenuhnya karena kita melihat dari hasil pemilu 2019. Kita perlu hati-hati.

Mungkin bisa dibocorkan sedikit, apa yang sudah diperjuangkan Hanura di untuk masyarakat NTT?

Saya pikir masalah kita memahami itu. Ketika pemerintah daerah mengusulkan pinjaman untuk pembangunan termaksud infrastruktur. Hanura mengambil keputusan itu juga, dan ada sejumlah partai juga yang menolak tapi Hanura dengan sejumlah partai mendukung. Dan kita berbangga karena Gubernur Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi, meski banyak cerita, banyak penggalan video tetapi visi dan misinya membangun provinsi ini luar biasa.

Karena saya yakin gubernur-gubernur yang lalu karena anggarannya terbatas akhirnya tidak bisa membangun jalan provinsi itu, paling panjang itu 20 km. Dan itu persoalan keberanian. Tapi Gubernur Viktor Laiskodat ini luar biasa, dia menyelesaikan 906,12 km dalam dua tahun. Artinya, membuka akses ekonomi agar bisa memperbaiki pendapatan per kapita masyarakat.

Hanura mendukung itu, semua program pemerintah yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, Hanura mendukung. Dan itu yang dirasakan masyarakat, jalannya sudah dibuka, sehingga ekonomi bisa berjalan, apalagi menghadapi pandemi kemarin, ekonomi kan hampir macet total tetapi dengan adanya akses jalan orang-orang di kampung bisa keluar sedikit untuk memperbaiki Ekonomi.

Apakah ini isyarat, Hanura masih satu hati dengan duet Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi?

Saya tidak melihat itu sebagai sebuah syarat tapi kesuksesan itu juga menjadi syarat. Kalau sukses membangun NTT, mengapa tidak. Kalau tidak sukses, kita juga tidak perlu mendukung. Tetapi harus betul-betul kita lihat dari hati nurani kita, tidak hanya lihat dari kasat mata. Orang viral, potong sepotong viral, tidak juga. Kalau kita lihat persoalan di Sumba, yang dipersoalkan itu 1.200, padahal yang diserahkan itu 1800 dan bukti-bukti itu sudah diserahkan disana, jadi kita lihat sepotong-sepotong ya seperti itu.

Kalau boleh disebut, tiga hal terbaik yang dilakukan duet kepemimpinan Viktor Laiskodat-Josef Nae Soi dimata Hanura?

Pertama, infrastruktur dirasakan masyarakat, kedua pemimpin yang seperti Viktor Laiskodat dan berada pada semua suku dan ras, tidak dimiliki oleh orang lain. Coba pak bayangkan, yang menjadi pejabat semua itu musuh dulu, lawan-lawannya dulu yang tidak memiliki respek, dikasih jabatan. Gubernur dimana yang seperti itu.

Kemudian, saya boleh buka di sini dan bukan ini lagi, Pius Rengka dulu ketua tim sukses dimana, sekarang pak Pius ada kerja dimana. Ini luar biasa. Sekarang sektor wisata, diupayakan dibangun dimana-mana, mengapa harus dilakukan seperti itu supaya bisa meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dan meningkatkan PAD kita. Ini suatu persoalan yang sangat riskan sebenarnya, tapi gubernur kita luar biasa.

Saya berharap kepada seluruh kader Hanura dimana pun berada supaya kita semua tetep bersatu, bergerak terus agar kita kuat menyongsong 2024 sehingga Hanura bisa kembali ke Senayan. Juga kepada pemerintah saya harap bagaimana kita bekerjasama Sama dengan baik demi kesejahteraan masyarakat NTT.

Apakah ada peluang milenial untuk menjadi kader Hanura? Bagaimana caranya?

Saya kira kalau mau menjadi kader Hanura, peluang besar. Hanura membuka diri. Bagaimana caranya, mendatangi kantor Hanura. Misalnya yang kami tidak bisa jangkau mereka, mereka datang ke kantor dan mendaftarkan diri dengan membawa KTP untuk mendapat KTA di sana. Dan kami tetap mempersiapkannya bagi seluruh milenial untuk bisa bekerja sama. Yang penting anak-anak muda mau bergerak bersama Hanura. Tidak ada biaya, mereka bisa berekspersi sesuai kemampuannya. (irfan hoi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved