Berita Sumba Timur

Dua Pekan Setelah Diresmikan Pemerintah Daerah, Pasar Prailiu di Sumba Timur Belum Digunakan

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah membangun Kompleks Pasar Permanen Prailiu Baru di tepi Pantai Batu Payung Padadita

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
LENGANG - Kondisi bangunan Pasar Prailiu Baru di tepi pantai Batu Payung Padadita, Kelurahan Prailiu Kecamatan Kambera Sumba Timur tampak lengang pada Sabtu 22 Januari 2022 siang 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah membangun Kompleks Pasar Permanen Prailiu Baru di tepi Pantai Batu Payung Padadita, Kelurahan Prailiu Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur

Kompleks pasar yang hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai yang ditumbuhi hutan mangrove itu terdiri dari lima bangunan gedung utama dengan masing masing gedung berisi 10 ruang kios. 

Bangunan gedung pasar itu berupa bangunan setengah tembok dengan dinding tripleks pada bagian atasnya. 

Meskipun telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur pada Senin 10 Januari 2022 silam, namun pasar itu belum kunjung digunakan.

Baca juga: Proyek Lii Marapu Resmi Dimulai di Kampung Raja Prailiu Sumba 

Pantauan POS-KUPANG.COM pada Sabtu 22 Januari 2022 siang, kompleks Pasar yang direncanakan jadi tempat relokasi pedagang yang sebelumnya berjualan di depan Lapangan Prailiu itu tampak lengang dan sepi. Semua kios tampak tertutup. Tidak ada aktivitas di lokasi itu. 

Sementara itu, di lokasi relokasi pasar sementara yang berada di komplek Kantor Eks Kejaksaan Negeri Waingapu, persis berhadapan dengan Lapangan Prailiu, tampak sebagian pedagang masih menjajakan dagangannya. 

Lebih dari 20 lapak pedagang tampak masih buka. Para pedagang juga terlihat sibuk menjajakan dagangan. Ada pedagang sayur, warung, juga beberapa kios sembako. 

Oktavianus Taralandu (43), salah satu pedagang kepada POS-KUPANG.COM mengaku belum menempati kios di Pasar Prailiu Baru yang telah diresmikan.

Baca juga: Beginilah Suasana di Galeri Tenun Ikat Kampung Adat Praingu Prailiu - Sumba Timur, NTT

Ia menyebut, keputusan untuk tetap berjualan di lokasi tersebut karena hingga saat ini belum ada akses listrik dan air di Kompleks Pasar Prailiu Baru yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 1,264 miliar dari APBD Perubahan itu. 

"Selama ini kita membuka lapak disini sejak awal September 2021, lapak baru ada di Batu Payung Padadita tapi kami belum tempati sekarang karena airnya belum ada, kedua penerangannya juga belum ada. Apalagi kita yang jualan sayur, kita butuh air tidak hanya untuk makan minum tapi juga siram sayur yang kita jual," ujar pedagang yang berdomisili di Kandara, Kelurahan Prailiu itu. 

Taralandu yang mengaku telah berjualan di Lapangan  Prailiu sejak 2014 itu menyebut pihak pemerintah telah berjanji untuk memasang jaringan listrik dan menyediakan sumur bor untuk melengkapi fasilitas di pasar itu. Karena itu, ia mengaku para pedagang menunggu realisasi dari janji tersebut 

"Kami siap berdagang di atas (Prailiu Baru). Waktu peresmian sudah dijanjikan, siap memasukan listrik dan sumur bor," ujar dia. 

Sebelumnya, saat peresmian pasar yang dihadiri Kepala Badan Pendapatan Daerah Sumba Timur Oria A. Raramata,  Ketua Panitia Relokasi Pasar Prailiu, Camat Kambera, Pamekar Djangga Kadu dan Lurah Prailiu, Petrus Kalaway dan para pedagang, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Umbu Ngadu Ndamu menyampaikan bahwa pedagang dikenai kewajiban membayar biaya sewa sebesar Rp 250 ribu per bulan karena masuk dalam kategori lapak semi permanen. 

Pemerintah kabupaten menyetujui masyarakat membayar biaya sewa atau kontrak lapak dengan skema bulanan. (*) 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved