Wawancara Eksklusif
Partai Hanura Menyongsong Pemilu 2024: Refafi Gah Optimistis Tambah Kursi DPRD NTT (Bagian-1)
Hanura harus mempersiapkan diri sebaik mungkin karena Hanura adalah partai yang belum memiliki kursi di Senayan pada pemilu 2019.
Saya perlu jelaskan, dari hasil kerja dan hasil survei kami secara internal dengan kerja keras yang selama ini kami lakukan, kami yakin bahwa di DPRD provinsi kami akan memiliki kursi dari seluruh daerah pemilihan (Dapil), 8 Dapil bahkan target kami 10 kursi. Tiap Dapil 1 kursi, tapi target kami 10 kursi.
Begitu juga dengan tiap kabupaten/kota. Sekarang ini kami memiliki 59 kursi hasil Pemilu 2019. Dan seluruh kabupaten/kota kami memiliki kursi, tidak ada daerah yang bolong.
Bahkan kami memiliki pimpinan DPRD tiga Kabupaten di Timor Tengah Utara, Ende dan Manggarai Timur. Dengan modal dasar ini kami sudah targetkan, untuk Pemilu 2024 kami memiliki 100 kursi, 100 persen. Ini tidak main-main, kami berkerja terus. Harus bisa direalisasikan.
Bagaimana proses rekrutmen calon anggota legislatif?
Kami mempersiapkan calon-calon anggota DPRD provinsi, kabupaten itu tidak hanya yang sekarang ini duduk dalam kepengurusan tetapi kami melirik juga calon-calon dari partai lain yang dulu mereka memperoleh suara tetapi mereka tidak akomodir oleh partai lain. Kami tarik untuk masuk ke Partai Hanura. Dan kami membuka diri, tangan terbuka untuk menerima saudara-saudara yang mau bergabung ke Hanura.
Kami sudah membuat listing calon-calon yang misalnya dulu mereka memperoleh suara 1000 tetapi tidak masuk karena persaingan ketat di partai besar. Tapi kalau masuk ke Hanura, ruang mereka untuk mendapat kursi itu lebih besar.
Kalau mereka masih memiliki ikatan dengan partai sebelumnya?
Ya, kalau memang mereka ingin bertahan di partai itu, silahkan tidak ada masalah. Tetapi kami memberi pencerahan politik yang mereka bisa terima. Karena di partai besar itu walaupun suaranya besar persaingannya itu ketat. Tetapi kalau partai yang seperti kami ini, yang dianggap partai kecil ruang begitu besar untuk bisa mendapatkan kursi di DPRD kabupaten maupun di provinsi.
Ini salah satu pencerahan yang harus kami gaungkan ke teman-teman partai lain, yang mau bergabung ke Hanura. Sudah disosialisasikan kemana-mana. Kita sudah list nama-namanya.
Kami merasa diri partai kecil, tapi kalau di NTT, Hanura itu partai besar, lima kursi itu tidak main-main. Tiap kabupaten ada kursi. Kalau bicara Senayan kami minta maaf, tapi kalau bicara NTT kami partai besar.
Sekarang parpol berlomba-lomba melirik bahkan menggandeng milenial. Sikap Hanura terhadap milenial seperti apa?
Jadi Hanura itu, dari beberapa tahun lalu itu kami sudah bergerak bersama milenial. Dimana-mana kami selalu duduk bersama, diskusi bersama mencari solusi yang terbaik dengan membesarkan Hanura.
Jadi yang bergerak bersama kami hanyalah milenial, saya turun kemana saja itu bersama milenial dijemput oleh milenial.
Bahkan di Maumere waktu itu, pasukan motor cross, penyambutan begitu banyak. Ini para milenial. Kesiapan untuk bergandeng tangan dengan milenial itu Hanura siap, dan itu sementara jalan terus. Ini ada pembinaan juga, diskusi bersama. Jadi ada yang jaringannya ke kampus, jaringannya kepada pemuda-pemuda yang belum diperhatikan oleh pemerintah, kita berkumpul dan berdiskusi dan kalau memang bisa memberikan mereka kesempatan dan Kita berikan itu.
Saya pikir tidak hanya Pemilu 2024, tetapi seterusnya kita masih bisa melakukan itu. Jadi tidak hanya mengumpul mereka tetapi ada ruang, kerja dimana, ada jaringan ke sana, dia masuk.