Timor Leste

Inilah Ragam Bahasa yang Digunakan Warga Timor Leste, Ada Bahasa Indonesia Hingga Tetun

Dalam praktik keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap sementara bahasa Indonesia untuk menulis.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda

Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum merupakan bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA hingga perguruan tinggi.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Kunjungan Kerja di Lima Kabupaten di Daratan Timor

Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.

Nah penasaran juga kan sama agama yang dianut di Timor Leste? Hampir sama seperti banyak negara lainnya dimana penduduknya menganut beberapa kepercayaan.

Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Kekristenan yakni 99,53%, dimana Katolik 97,57%, diikuti Protestan sebanyak 1,96%.

Sebagian kecil lainnya beragama Islam yakni 0,24%, kemudian Buddha 0,07%, Hindu 0,02%, dan aliran kepercayaan dan kepercayaan tradisional 0,16%.

Baca juga: Pilpres Timor Leste 2022, Francisco Guterres Tak Ingin Lepas Jabatan Presiden

Mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga keuskupan (diosis) di Timor Leste, yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.

Sebelumnya, pada tahun 1975, diperkirakan hanya 25–30% penduduk Timor Leste yang dibaptis sebagai seorang Katolik.

Namun, setelah Timor Leste diduduki oleh Indonesia, agama Katolik berkembang pesat di wilayah tersebut, dan pada dasawarsa 1990-an, persentase rakyat Timor Leste yang dibaptis sebagai seorang Katolik telah mencapai lebih dari 90%.

Jumlah gereja sendiri bertambah dari 100 bangunan gereja pada tahun 1974 menjadi lebih dari 800 pada tahun 1994.

Bagaimana dengan budaya di Timor Leste, apakah sama dengan Indonesia?

Timor Leste tidak memiliki budaya resmi, budaya masyarakat Timor Leste bergantung dengan budaya Timor Timur, yaitu campuran suku dengan Indonesia, salah satunya adalah Suku Marobo.

Selain itu, budaya Timor Leste juga dipengaruhi bangsa Portugis.

Suku Marobo adalah suku yang bertempat tinggal di beberapa desa di Bobonaro, kota Maliana, Timor Leste, khususnya desa Ilatlaun, Atuaben, dan Soileso.

Pada 1990 diketahui bahwa jumlah populasinya sekitar 3.000 jiwa.

Suku Marobo masih mempunyai tali saudara dengan suku Kemak dan menggunakan bahasa Kemak, sehingga sering juga disebut orang Kemak Marobo.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved