Berita Nasional

Prabowo Jangan Paksa Duet dengan Puan Maharani, Cobalah Belajar dari 'Noda' Perjanjian Batu Tulis

Belakangan ini, nama Prabowo Subianto selalu disebut-sebut sebagai figur yang pantas menggantikan Presiden Jokowi periode berikutnya. Begini faktanya.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kolase - Prabowo Subianto dan Puan Maharani, duet yang diprediksi bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Belakangan ini, nama Prabowo Subianto selalu disebut-sebut sebagai figur yang pantas menggantikan Presiden Jokowi periode berikutnya.

Sosoknya berpeluang menjadi presiden apabila diduetkan dengan Puan Maharani yang kini mengemban tugas sebagai Ketua DPR RI.

Namun Jerry Massie, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) sejalan dengan pandangan tersebut.

Jerry malah pesimis PDIP bakal merestui pasangan Prabowo-Puan Maharani. Sebab PDIP amat berat melakukan itu.

Jerry Massie mengutarakan asumsinya tersebut menyahuti wacana yang menguat soal duet Prabowo-Puan pada Pilpres 2024 mendatang.

Wacana Prabowo-Puan itu mengkristal, karena masing-masing figur berpeluang akan diusung oleh partai masing-masing pada momen Pilpres yang tinggal dua tahun lagi.

Prabowo didukung Partai Gerindra dan Puan didukung PDIP tanpa perlu menunggu restu partai lain.

Baca juga: PDIP Gerindra Makin Mesra, Strategi Komunikasi Jokowi Luhut Penentu Peluang Ganjar di Pilpres 2024? 

Menurut Jerry Massie, duet ini sulit terwujud. PDIP tak akan mungkin merestui hal ini. PDIP akan berat melakukan hal itu.

"PDIP berat tandemkan Puan sebagai Wakil Presiden Prabowo Subianto," kata Jerry pada Rabu 12 Januari 2022.

Dengan demikian, katanya, maka para politisi Gerindra, dianjurkan untuk melupakan saja pasangan calon ini.

Prabowo, lanjut Jerry Massie, jangan terlalu berharap pada PDIP, juga Puan Maharani. Sebaiknya lupakan saja hal ini.

"Akan sangat percuma jika bertahan dengan rencana koalisi dengan PDIP, walau pun prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus ketua dewan pembina partai tersebut.

Jerry Massie malah menyinggung soal Perjanjian Batu Tulis beberapa tahun lalu. Perjanjian itu sudah ditandatangani namun akhirnya dilanggar. 

"Tidak akan mungkin Perjanjian Batu Tulis yang sempat dibangun Prabowo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009 itu akan terulang lagi. Sudah ada noda terkait perjanjian tersebut," katanya.

Jerry juga menyoroti manuver salah satu kader Gerindra, Ferry Juliantono, yang menggugat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved