Berita Flores Timur
Manfaat Pembelajaran Berdiferensasi Bagi Guru-guru di Flores Timur
pembelajaran itu termanifestasi melalui RPP Berdiferensasi yang menjadi landasan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, AMAR OLA KEDA
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - SMP Negeri 1 Demon Pagong (Spensa Depog) di Kabupaten Flores Timur, menghelat Workshop Pembelajaran Berdiferensasi untuk seluruh guru di sekolah, Sabtu 15 Januari 2022 di aula SMP Negeri 1 Demon Pagong, Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong,
Workshop ini menghadirkan narasumber dari pihak pengawas Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Hendrikus Kelen, dan calon guru penggerak, Muhammad Soleh Kadir.
Kepala Spensa Depog, Victoriana Mariana Djawa Lein, mengatakan, workshop itu bertujuan seluruh guru di lembaga pendidikan bisa mengetahui secara mendalam tentang pembelajaran berdiferensasi agar mampu diterapkan dalam proses belajar mengajar, apalagi pada saat pemberlakuan kurikulum paradigma baru nantinya.
Baca juga: Flores Timur Belum Bisa Laksanakan Vaksin Booster, Ini Alasannya
"Sebenarnya sebagian guru kami sudah mengikuti kegiatan ini di tingkat rayon kemarin di Kecamatan Wulanggitang. Namun, kami ingin semua guru di sekolah ini paham akan Pembelajaran Berdiferensasi ini maka kegiatan sejenis kami lakukan lagi secara mandiri di sekolah kami," ungkap Djawa Lein kepada wartawan, Senin 17 Januari 2022.
Hendrikus Kelen, mengatakan, kegiatan workshop itu dapat menunjang pekerjaannya sebagai pengawas pembina, termasuk di Spensa Depog.
"Kalau semua guru sudah tahu tentang pembelajaran berdiferensasi maka di saat nanti kami pengawas turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan supervisi terhadap pembelajaran para guru, kami tidak lagi mengalami kesulitan karena mereka sudah paham materi yang akan disupervisi," katanya.
Baca juga: Flores Timur Belum Bisa Laksanakan Vaksin Booster, Ini Alasannya
Menurut dia, pembelajaran berdiferensasi sangat penting untuk diketahui para guru mengingat penerapan pembelajaran ini lebih berpihak pada murid, yang penerapannya sesuai kebutuhan belajar siswa.
"Pembelajaran ini mengisyaratkan perlakuan terhadap siswa sesuai karakter siswa. Misalnya siswa kita kelompokkan sesuai gaya belajar, ada yang audio, visual, dan kinestetik. Bahan ajar yang kita berikan kepada ketiga kelompok ini berbeda. Audio bisa kita berikan rekaman suara atau video, visual bisa berupa buku teks, dan kinestetik bisa berupa simulasi atau demonstrasi," jelasnya.
Ia mengapresiasi Kepala Sekolah Victoria Mariana Djawa Lein, yang telah menginisiasi workshop ini demi kemajuan pendidikan di sekolahnya.
Baca juga: Kapolres Flores Timur Siap Sukseskan Program Presisi Kapolda NTT
"SMPN 1 Depog merupakan sekolah pertama yang berani menggelar workshop pembelajaran berdiferensasi ini secara mandiri, terlepas dari gelaran yang dilakukan oleh Dinas PKO Flotim dengan tajuk yang sama," tandasnya.
Sementara, Muhammad Soleh Kadir, mengatakan pembelajaran itu termanifestasi melalui RPP Berdiferensasi yang menjadi landasan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
"Pembelajaran berdiferensasi merupakan salah satu materi yang saya pelajari dalam pendidikan guru penggerak selama 9 bulan ini," paparnya. (*)