Berita NTT
Ansy Lema Berang Namanya Dicatut Dalam Program Aspirasi di NTT
Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema atau akrab disapa Ansy Lema berang dengan oknum yang mencatut namanya dalam program aspirasi
Laporan Kontributor POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema atau akrab disapa Ansy Lema berang dengan oknum yang mencatut namanya dalam program aspirasi hasil perjuangannya di Senayan, Jakarta melalui mitra kerja komisi IV DPR RI.
Dalam video yang diunggah Ansy Lema di laman Facebook-nya, Minggu 16 Januari 2022, Ansy Lema mengaku kecewa dan marah dengan oknum tidak bertanggung jawab membawa namanya untuk melakukan pungutan liar (pungli) atas bantuan-bantuan yang salurkan Ansy Lema.
"Semua bantuan kepada petani, peternak, dan nelayan hasil perjuangan aspirasi saya selama ini bersama mitra-kerja DPR RI Komisi IV, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) TIDAK PERNAH DIPUNGUT BIAYA atau GRATIS," tulis Ansy Lema dalan keterangan videonya itu.
Politisi PDIP itu menjelaskan, negara memberikan bantuan kepada rakyat secara gratis karena menggunakan uang negara atau uang rakyat.
Baca juga: Puan Maharani dan Ansy Lema Salurkan 2000 Paket Sembako di Kota dan Kabupaten Kupang
"Karena itu, saya terkejut, kecewa, marah dan prihatin mendengar aduan masyarakat dan membaca berita pers adanya oknum yang melakukan pungutan liar atau memungut sejumlah uang kepada kelompok tani calon penerima bantuan hasil perjuangan aspirasi saya," jelasnya.
Pada praktiknya, kata Ansy Lema, oknum tersebut "menjual" kedekatannya dengan dirinya dan partai untuk memungut uang kepada komunitas petani calon penerima program bantuan.
Ia menerangkan, kelompok tani calon penerima bantuan, oknum nakal tersebut menjanjikan akan memberikan bantuan traktor roda empat, traktor roda dua, mesin perontok padi dan program bantuan lainnya dari jalur aspirasi anggota DPR RI Ansy Lema, asalkan kelompok tani menyetorkan sejumlah nominal uang tertentu.
"Tidak main-main, konon kabarnya oknum tersebut memungut Rp.30 juta hingga Rp.50 juta kepada kelompok tani yang dijanjikan akan mendapat bantuan Traktor Roda Empat," sebut Ansy.
Baca juga: Ansy Lema: Perayaan Natal Bangun Solidaritas dan Gotong Royong
Dengan ini, Ansy Lema menegaskan bahwa tindakan oknum tersebut sangat merugikan kredibilitas-integritas dirjya juga nama baik partai PDI Perjuangan.
Ansy Lema mengaku telah menginstruksikan kepada kader partai dan tim segera turun ke lapangan untuk mengecek secara langsung dan mencatat kasus pungutan liar di kelompok tani yang telah dirugikan.
"Kasus ini menjadi pembelajaran bersama agar bekerja jujur, transparan, akuntabel, dan berpihak kepada rakyat, bukan sebaliknya menipu, menindas, dan mempermainkan rakyat," ujar dia.
Baginya, petani adalah wong cilik yang harus dibantu, bukan sebaliknya diperas dan ditipu. Siapa saja yang sengaja merugikan dan menyengsarakan petani, nelayan, peternak, dan masyarakat marginal akan berhadapan dengan dirinya.
Baca juga: Dukung Pembangunan Pertanian,Traktor dan 15 Pompa Air Hasil Perjuangan Ansy Lema Dibagikan di Sikka
Dia mengimbau kepada masyarakat atau kelompok tani penerima bantuan yang merasa dirugikan atau mendapat pungutan liar boleh menghubungi dirinya melalui akun resmi di fanpage Yohanis Fransiskus Lema atau instagram @ansy.lema.
"Pungutan liar oleh oknum nakal adalah kejahatan dan mesti dikenakan sanksi pidana, maka saya berharap kelompok tani yang menjadi korban pemerasan berani bicara terbuka dan memberikan fakta-fakta, serta melaporkannya kepada pihak berwajib," tegas Ansy Lema. (*)