Pilpres 2024
Hasil Survei Capres 9-21 Desember 2021, Duet Prabowo-Ganjar Lebih Diterima daripada Prabowo-Anies
Sampai saat ini, survei calon presiden di Indonesia terus dilakukan. Kabar terbaru, survei itu digelar selama 2 minggu pada pertengahan Desember 2021.
"Ada dua pertanyaan yang diutarakan, yakni apakah mereka setuju dan apakah mereka yakin penghapusan PT 20 persen akan membuat kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik lagi. Hasilnya, mereka yang setuju PT 20 persen sebesar 10,5 persen, sementara yang tidak setuju sebanyak 51,1 persen dan yang ragu-ragu sebesar 17,9 persen," katanya.
Kemudian bagi yang yakin PT 0 persen akan membuat kehidupan mereka lebih baik sebesar 50 persen, yang tidak yakin 14,7 persen dan yang ragu-ragu sebesar 13,7 persen.
Selanjutnya, JSPI mengukur seberapa terkenalkan para tokoh publik yang masuk radar sebagai bakal calon Presiden Republik Indonesia di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Gelar Rakerda, DPD Gerindra Banten Usung Kemenangan 2024, Sepakat Usulkan Prabowo Jadi Capres
Ternyata publik lebih kenal dengan sosok Menteri Pertahana sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto sebesar 91,1 persen, kemudian disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Memparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 81,1 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 73,4 persen.
Kemudian Gubernur Jawa Barat Mohammad Ridwan Kamil sebesar 70,2 persen, selanjutnya ada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimuriti Yudhoyono (AHY) sebesar 70 persen. Lalu ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 68,8 persen, disusul oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 68,6 persen.
Selanjutnya ada nama Ketua DPR RI yakni Puan Maharani sebesar 66,8 persen, kemudian Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD 66,6 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 64,5 persen.
Baca juga: Figur Ini Dibenci Timor Leste & PBB Tetapi Disanjung Publik Indonesia, Begini Kata Prabowo Subianto
"Selanjutnya disusul lagi oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 63,3 persen, lalu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 63,1 persen, lalu ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar 63 persen," katanya.
Lalu ada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko 60,7 persen, kemudian disusul Ketua Umum DPP PKB yang juga wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar sebesar 55,9 persen.
Disusul lagi oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh sebesar 55,5 persen, kemudian Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sebesar 50,3 persen, Dewan Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Jufri sebesar 50 persen, kemudian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebesar 49,1 persen, dan terakhir adalah ekonom senior Rizal Ramli sebesar 48,7 persen.
"Setelah mengukur seberapa besar tingkat popularitas para tokoh publik tersebut, kemudian pertanyaan bergeser ke variabel likeability. Sebesar besar publik menyukai para tokoh yang namanya disodorkan," jelasnya.
Posisi tertinggi masih ditempati Menteri Pertananan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto sebesar 70,4 persen, kemudian disusul oleh Anies Rasyid Baswedan sebesar 70 persen.
Lalu Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 68,7 persen, Ridwan Kamil 68,1 persen, selanjutnya ada Airlangga Hartarto 64,7 persen dan disusul oleh Ganjar Pranowo sebesar 62,2 persen.
Selanjutnya, ada variabel yang perlu diperhatikan yakni tingkat keyakinan publik terhadap para tokoh yang disodorkan namanya itu akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara, nomor satu masih diduduki oleh Prabowo Subianto sebesar 60,7 persen, kemudian ada Anies Rasyid Baswedan sebesar 60,1 persen, Ridwan Kamil 59,4 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 58,7 persen.
Selanjutnya mengkur tingkat elektabilitas. Seberapa besar potensi publik akan memilih nama-nama tokoh tersebut jika maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Mayoritas mereka memilih Prabowo Subianto dengan persentase 24,5 persen, kemudian ada nama Ganjar Pranowo sebesar 13,9 persen, lalu Anies Baswedan sebesar 13,4 persen.
Baca juga: Sibuk Sapa Warga Sampai Jatuh ke Got, Anies Baswedan Bilang Begini: Sakitnya Tak Lama Tapi Malunya
