Gus Yahya Umumkan Daftar Pengurus PBNU, Termasuk Istri dan Putri Gus Dur
Gus Yahya menunjuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Di tempat yang sama Alissa Wahid mengatakan masukkan nama perempuan dalam jajaran kepengurusan PBNU merupakan terobosan yang sangat penting.
Baca juga: Kepala SMKN 3 Kota Kupang Telusuri Siswi yang Isap Rokok Minum Sopi di Ruang Kelas
"Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai," ujar Alissa.
Sedangkan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menanggapi struktur kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terdapat beberapa tokoh merangkap jabatan politis. Di antaranya Gus Ipul yang merupakan Wali Kota Pasuruan hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa.
Akhyar menjelaskan, sebenarnya tak ada larangan pengurus PBNU tak boleh rangkap jabatan, kecuali Rais Aam dan Ketum. Menurutnya, pengurus yang merangkap jabatan akan bisa mendapatkan manfaat bagi PBNU.
Baca juga: Sebanyak 164 KK di Liliba Dapat Dana Seroja dari Pemerintah Pusat
"Yang dilarang rangkap jabatan sepegetahuan saya itu Rais Aam sama ketum di parpol atau di jabatan politik. Kalau selain Ketua dan Rais Aam itu masih diperbolehkan karena ada manfaat. Jadi kalau mereka-mereka merangkap itu masih ada manfaat yang kembali," kata Akhyar.
Hal itu berbeda dengan jabatan ketua dan Rais Aam, yang ditegaskan Akhyar tak boleh rangkap jabatan agar fokus dengan PBNU. "Beda kalau Rais Aam dan Ketua Umum bagaimana bisa bekerja. Jadi AD/ART yang hasil dari Muktamar Jombang dan Muktamar ini tidak ada masalah," jelas dia.
Lebih lanjut, Akhyar berharap PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya dapat semakin mendunia dan dapat menyentuh seluruh perwakilan daerah.
Baca juga: Polsek Sano Nggoang Awasi Pembangunan Jalan Rabat Beton di Desa Golo Kempo
"Periode ini kan NU itu harapannya bukan hanya di nusantara tapi ya mendunia jadi kita perlu banyak penggemukan di samping untuk perwakilan di daerah-daerah yang selama ini belum tercover. Sehingga dengan ini belum sempurna tapi lumayan lah," ucapnya.
Tak hanya itu, Akhyar juga mengungkapkan pekerjaan NU ke depan dapat terus fokus dalam bidang ekonomi.
"NU kan organisasi perkhidmatan jadi semua itu nawaitunya ya khidmatan dan khidmat itu ya, kerja keras tak mengenal lelah, menyelesaikan tugas-tugas yang telah diemban oleh mereka sebagai amanat. Terutama bidang ekonomi yang selama ini masih belum bisa kita laksanakan dengan baik," tutup Akhyar. (tribun network/git/dod)
Susunan Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027:
MUSTASYAR
KH. A. Mustofa Bisri
Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin
KH. Nurul Huda Djazuli
KH. Anwar Manshur
KH. Dimyati Rois
Habib Luthfi Bin Yahya
TGH. LM. Turmudzi Badaruddin
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA
Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudz
Nyai Hj. Shinta Nuriyah A. Wahid
Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid
KH. Taufiqurrahman Subkhi
KH. Fuad Nurhasan
KH. Muhtadi Dimyathi
KH. Ulin Nuha Arwani
Habib Zein bin Umar bin Smith
KH. Muhammad Romli
AGH. Dr. Baharuddin HS, MA
KH. Jirjis Ali Maksum
KH. Bunyamin Muhammad
Syaikh H. Hasanoel Basri HG
KH. As'ad Said Ali
Prof. Dr. KH. Machasin, MA
Prof. Dr. KH. Artani Hasbi
AGH. Habib Abdurrahim Assegaf
KH. Muhammad Nuh Ad-Dawami
KH. Abdullah Ubab Maimoen
KH. Zaky Mubarok
KH. Mustafa Bakri Nasution
KH. Abdul Kadir Makarim
Dr. Muhammad A.S. Hikam, MA, APU
Drs. KH. Ahmad Chozin Chumaidi
KH. Muhammad Hatim Salman, LC
H. Herman Deru, SH, MM
SYURIYAH
Rais Aam: KH. Miftachul Akhyar
Wakil Rais Aam: KH. Anwar Iskandar
Wakil Rais Aam: KH. Afifuddin Muhajir
Rais: KH. Muhammad Mushtofa Aqiel Siroj
Rais: KH. Abun Bunyamin Ruhiyat
Rais: KH. Ali Akbar Marbun
Rais: Prof. Dr. KH. Zainal Abidin
Rais: KH. Idris Hamid
Rais: KH. Adib Rofiuddin Izza
Rais: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus
Rais: KH. Ubaidillah Faqih
Rais: KH. Masdar Farid Mas'udi
Rais: KH. Aniq Muhammadun
Rais: KH. Azizi Hasbullah
Rais: Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA
Rais: Mudatsir Badaruddin
Rais: Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
Rais: KH. A. Mu'adz Thohir
Rais: Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MA
Rais: KH. Bahauddin Nursalim
Rais: KH. Subhan Makmun
Rais: KH. Hambali Ilyas
Rais: KH. Imam Buchori Cholil
Rais: Prof. Dr. KH. Abd. A'la Basyir
Rais: KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, Ph.D
Rais: KH. Ahmad Hans Shodaqoh
Rais: KH. Moch. Chozien Adenan
Rais: KH. Abdul Wahid Zamas
Rais: KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, LC