Pembunuhan Ibu dan Anak

Temui Kapolda Irjen Setyo, Pimpinan DPRD NTT Minta Usut Tuntas Kasus Astri Lael

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Penkase Oeleta, menurut penilaian kami derajat kejahatannya sangat tinggi.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBRATANEWSNTT.COM
Tiga Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche DP Sayuna, Christian Mboeik dan Aloysius Malo Ladi bersama Kapolda NTT Irjen Pol Drs Setyo Budiyanto, SH, MH di Mapolda NTT, Senin 10 Januari 2022. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pimpinan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menemui Kapolda NTT Irjen Pol Drs Setyo Budiyanto, SH, MH di Mapolda NTT, Senin 10 Januari 2022.

Irjen Setyo menerima tiga Wakil Ketua DPRD NTT, yakni Inche DP Sayuna, Cristian Mboeik dan Aloysius Malo Ladi.

Pertemuan silaturahmi itu untuk membangun komunikasi antara DPRD NTT dengan Polda NTT.

Irjen Setyo didampingi Dirintelkam Polda NTT, Ditreskrimum Polda NTT, Kabidhumas Polda NTT dan Kabidkum Polda NTT.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polda NTT Kembali Periksa Istri Randi Badjideh

Inche Sayuna menjelaskan, sedianya hari Senin ada rapat dengan Kapolda NTT di Gedung DPRD NTT tapi rencana pertemuan ditunda karena Kapolda ada acara lain pada saat yang sama.

"Sedang diagendakan untuk pertemuan pada waktu berikutnya," kata Inche Sayuna melalui pesan WhatsApp, Senin malam.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, kehadiran pimpinan DPRD di Polda NTT adalah untuk silaturahmi dan perkenalan dengan Kapolda baru.

"Selain itu untuk meminta kehadiran Kapolda di Gedung DPRD NTT karena kami merasa banyak persoalan di NTT sangat membutuhkan peran penting pak Kapolda dan kerja sama dengan semua pihak untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut," terang Inche Sayuna.

Baca juga: Usung Dua Peti Mayat ke DPRD NTT, Aliansi Tuntut Keadilan Bagi Astri Lael

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT ini menyebut ada 3 agenda yang dirasakan penting untuk didiskusikan dengan Kapolda NTT.

Pertama, maraknya kasus kekerasan yang hampir merata terjadi di NTT, termasuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, KDRT, kekerasan seksual , kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan.

"Data dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi NTT yang disampaikan kepada kami, sepanjang tahun 2020 ada 564 kasus yang dilaporkan belum termasuk yang tidak dilaporkan," katanya.

Baca juga: Profil Kapolda NTT Irjen Setyo Budiyanto, Berpengalaman Dalam Bidang Reserse

Kedua, kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, yang menurut penilaian kami derajat kejahatannya sangat tinggi dan ini menyita perhatian publik yang serius.

"Kami minta Kapolda untuk mengawal dan mengungkap tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya. Wibawa lembaga kepolisian sangat dipertaruhkan dalam kasus ini jika ingin mendapatkan kepercayaan yang penuh dari publik," tandas Inche Sayuna.

Kasus Penkasa adalah kasus pembunuhan ibu dan anak, Astri Manafe (30) dan Lael Maaccabbe (1). Polisi telah menetapkan Randi Badjideh (RB) sebagai tersangka. Namun, keluarga korban dan publik merasa janggal dan menduga tersangka lebih dari seorang.

Ketiga, penegakan hukum Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE di NTT agar publik bisa menggunakan medsos secara cerdas dan bertanggungjawab.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Lima Orang Saksi Kembali Diperiksa Penyidik Polda NTT

"Oleh karena ini sifatnya silaturahmi maka kami belum mendiskusikan sampai tuntas. Kapolda telah berjanji kepada kami untuk ada kunjungan balasan secepatnya ke gedung DPRD dan 3 agenda itu akan menjadi perhatian serius bapak Kapolda dan jajaran untuk didiskusikan bersama," ujar Inche Sayuna.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved