Berita Labuan Bajo
Gerak Cepat, Ketua DPD PSI Mabar Salurkan Bantuan Korban Rumah Terendam Air di Labuan Bajo
Ketua DPD PSI Manggarai Barat, Marselinus Masri Urus menyalurkan bantuan sembako bagi korban yang rumahnya terendam air di La
"Saya tinggal di sernaru selama 12 tahun, baru kali ini meluap ke jalan. Berapa bulan lalu kami pantau beberapa titik, ada drainase yang tersumbat karena sampah dan ada proyek yang tidak tuntas, seperti di Wae Nahi di proyek yang dulu tidak tuntas, ada juga di Gorontalo dan Wae Nahi tertimbun oleh material proyek. Bukan proyek KSPN," tandasnya.
Selain itu, air juga merendam jalan di Desa Gorontalo. Air bahkan masuk di beberapa rumah warga.
Tidak hanya itu, areal persawahan di Desa Macang Tanggar dan Golo Bilas juga ikut terendam air hujan.
"Ada sejumlah sawah di bagian selatan terendam air hujan. Sudah 2 kali seperti di sawah tompong di Desa Golo Bilas tapi belum ditanami padi, yang terendam air di persawahan Mburak dan satu persawahan lainnya di Desa Macang Tanggar. Saya sudah laporkan ke Dinas Pertanian," katanya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah dan menebang pohon di area hulu sungai.
"Masyarakat jangan buang sampah dan menebang pohon di arah hulu. Ini yang kami khawatirkan, apalagi saat intensitas hujan tinggi," katanya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, air yang merendam rumah warga mulai surut pada pukul 11.30 Wita.
Warga pun mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.
Seorang warga Desa Gorontalo, Lexy menjelaskan, air yang merendam jalan dan rumah warga di Simpang Pede diakibatkan intensitas hujan yang tinggi dan tidak ada drainase.
"Sehingga air dari bagian pemukiman di atas turun ke bawah dan merendam jalan," katanya.
Terpisah, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengakui drainase di Kota Labuan Bajo yang tidak berfungsi optimal karena sampah.
Namun demikian, ia juga menilai warga yang tidak patuh dengan imbauan untuk tidak membangun rumah dan bangunan lainnya di bantaran kali.
"Ini (drainase yang tidak berfungsi optimal) juga kelalaian pemerintah, kami harus akui., kedua, kebandelan masyarakat itu sendiri, sudah tahu bahwa tidak diperkenankan untuk membangun rumah di daerah aliran sungai (DAS) dan mereka mempersempit DAS," katanya.
Bupati yang akrab disapa Edi Endi juga menilai, kesadaran bersama untuk membersihkan lingkungan sangat rendah.
"Jadi tahun depan kami akan memberikan edukasi, serta membangun sarana prasarana yang kita akan minimalisir banjir, rumah di rendam dan lainnya. *)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/pembagian-bantuan-paket-sembako-oleh-dpd-psi-manggarai-b.jpg)