Fanpage Presiden Joko Widodo Diserang Belasan Ribu Komentar Pengungsi Afghanistan Minta Resettlemen
Fanpage Presiden Joko Widodo Diserang Ribuan Komentar Pengungsi Afghanistan Minta Resettlemen
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
"Tolong dengarkan suara kami untuk keadilan."
"Kami, pengungsi Afghanistan adalah juga manusia, dan kami telah kehilangan hak-hak dasar kami selama hampr 10 tahun berada di negara demoksrasi Anda. Kami berada tanpa kepastian masa depan di negara Indonesia yang percaya pada hak asasi manusia dan kebebasan berkspresi."
"Mohon Bapak Jokowi, dengarkan seruan dan protes sipil kami sebagai Pengungsi Afhanistan yang ada di Indonesia. Tolong kami Jokowi, tolong negosiasikan kondisi kami dan keinginan kami dimaksud dengan UNHCR, IOM dan negara tuan rumah tentang proses pemukiman kembali kami."
"Bapak Presiden Jokowi, sebagai pejabat tertinggi di negara Indonesia ini, kami sangat berharap agar Anda tidak acuh dengan nasib dan kondisi menyedihkan yang dialami kami para pengungsi Afghanistan yang ada di Indonesia."
Princess Raha Qambari :
"Jumlah kasus bunuh diri dan bunuh diri di kamp-kamp meningkat dan dampak buruk pada komunitas pengungsi, terutama anak-anak, sangat mengkhawatirkan kami sebagai orang tua."
Bapak Presiden... Bapak tahhukah para epngsi ini pernah disandera di Indnesia tanpa haka sasi amnusa selama hampir satu dekade oleh UNHCR dan IOM"

Asma Ahmadi :
"Saya seorang ibu Afghanistan yang tinggal di negara Anda sebagai pengungsi selama enam tahun. Saya punya dua anak. Dia tidak bisa bersekolah. Saya adlah aah daro negara Anda. Tolong bantu kami pergi ke negara ketiga dan memiliki kehdupan yang normal. Ayo menjadi"
"Presidenku tersayang, saya meminta Anda untuk memperhatikan para pengungsi Afghanistan di negara Anda, karena negara kita dalam situasi yang sangat buruk sekarang, dan kita telah tinggal di Indonesia selama satu dekade tanpa masalah, dan kali ini ada banyak masalah. Untuk pencari suaka seperti empat belas orang Afghanistan telah melakaukan bunuh diri di negara Anda dan banayk yang menderita masalah kesehatan mental"
Far Zad :
"Bapak Presiden, tahukah bapak : kelalaian UNHCR dan IOM telah menyebabkan lebih dari 100 pengungsi Afghanistan ini melakukan bunuh diri dan bakar diri, 14 diantaranya berhasil bunuh diri."
Mehdi Najafi :
"Bapak Presiden.... Kami para pengungsi tahu betul bahwa Indonesia tidak menandatangani perjanjian 1951 dan kami tidak memiliki aplikasi kewarganegaraan dari Indonesia. Tapi kami percaya pada kemampuan yang Mulia untuk membuat diskusi meja bundar dengan negara-negara yang menerima pengungsi dan lembaga-lembaga yang bertanggungjawab (PBB UNHCR dan IOM) untuk membahasa proses pemukiman dapatkan suaka dan mempercepat proses pemukiman kami ke negara ketiga."
Mehdi Najafi
"Jumlah kasus bunuh diri dan bunuh diri di kamp-kamp meningkat, dan dampak buruk pada komunitas Pengungsi, terutama anak-anak sangat mengkhawatirkan kami sebagai orantua."
Ali Rahimi :
"Bapak Presiden, tahukah Bapak : Sebagian besar pengungsi ini menderita penyakit mental, mental dan fisik yang parah karena kurangnya akses ke pemukiman mendapatkan suaka dan masa depan yang tidak pasti? Jika bapak tidak memperhatikan nasib para pengungsi ini bencana kemanusiaan akan segera datang." (*)