Berita Malaka
Jelang Nataru, Harga Sembako di Malaka Merangkak Naik
Jelang Nataru Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Malaka bersama jajaran Polres Malaka memantau harga sembilan bahan makanan pokok ( Sembako)
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN---Menjelang perayaan Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022 ( Nataru), Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Malaka bersama jajaran Polres Malaka memantau harga sembilan bahan makanan pokok ( Sembako).
Hasil pantauan harga sembako menjelang hari libur Nataru merangkak naik. Meski demikian, kenaikan belum signifikan dan masih dalam batas toleransi.
Pemantauan harga melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Malaka seperti,Bagian Ekonomi Setda Malaka, Dinas Penanaman Modal Bidang Perdagangan Kabupaten Malaka, serta jajaran Polres Malaka, Sabtu (18/12/2021).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Malaka Silvester Letto, Melalui Kepala Bagian Ekonomi, Matilde Niis Seran mengatakan, pihaknya bersama Tim melakukan blusukan di beberapa titik melakukan pemantauan stok sembako dan beberapa kebutuhan pokok Jelang Nataru.
Dari hasil pantauan tim, lanjut Matilde Niis Seran, yang mengalami kenaikan yaitu Minyak Goreng kemasan namun ini kenaikan secara nasional berkisar Rp 20.000 hingga Rp 22.000.
Dikatakan Matilde Niis, jenis minyak bimoli harga sebelumnya per jeriken Rp 75.000 mengalami kenaikan Rp 105.000 hingga Rp 110.000. Untuk harga beras berkisar Rp 9.500 hingga Rp 12.000.
Gula pasir harga masih standar Rp 12.000 hingga Rp 15.000, harga daging sapi mencapai Rp 100.000 perkilogram , telur ayam ras kisaran Rp 52.000 hingga Rp 55.000.
Harga Lombok mengalami kenaikan dari harga awal Rp 10.000 naik mencapai Rp 30.000, Bawang Merah juga naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000, Bawang putih Rp 28.000 hingga Rp 30 ribu perkilogram, ayam ras Rp 50.000 hingga Rp 75.000.
Matilde Niis menyatampaikan kepada masyarakat Kabupaten Malaka bahwa stok yang ada harga masih relevan dan standar. Belum mengalami kenaikan melebihi harga Eceran Tertinggi (HET).
"Masyarakat tidak perlu risau dan kuatir karena tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Malaka Bersama Polres Malaka akan terus bekerja memantau stok yang ada. Ini agar harga pasar tidak terjadi penimbunan dan kenaikan harga hingga terjadi Inflasi di Kabupaten Malaka," tegas Matilde.
Di tempat yang sama Martinus dari Dinas Penanaman Modal bidang Perdagangan Kabupaten Malaka mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan pantauan di beberapa toko mengecek barang -barang yang mengalami kadaluarsa.
Dari hasil pantauan di setiap toko mereka mempunyai sistem Retur dari stok barang yang masuk yang sudah mendekati jatuh tempo akan ditarik oleh distributor dan terlebih dahulu menjual stok barang yang masuk lebih dulu.
Selain itu, lanjut Martinus, mereka memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang mau berbelanja agar lebih teliti dengan tanggal kadaluarsa, bila tertera tanggal yang sudah habis masa jualnya diharapkan jangan dibeli.(*).