Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 17 Desember 2021: Suasana Khidmat
Semua kita mempunyai silsilah. Lewat silsilah kita bisa tahu garis keturunan kita. Kita ini berada dalam garis keturunan lurus atau menyamping.
Pesan ini disampaikan kepada kita persis seminggu sebelum perayaan natal. Dan, kita kembali diingatkan bahwa natal itu sesungguhnya peristiwa amat suci. Bukan pesta biasa.
Kerlap kerlip lampu telah menghiasi rumah, pusat perbelanjaan, jalan-jalan di beberapa kota. Kita maknai sebagai ekspresi kesukacitaan kita menyambut hari natal.
Tapi pesan keramat dan kesucian peristiwa natal setidaknya menyentil kita untuk menciptakan suasana khidmat di rumah kita, dalam keluarga kita, di lingkungan kita, pun di hati kita masing-masing.
Kita menjalani hari-hari jelang natal dengan berdiam diri di tempat tinggal, sebisanya membatasi rutinitas pekerjaan sehari-hari yang tak penting dan mendesak; sedapat mungkin berhenti sejenak dari aktivitas yang berbau keduniaan
Di saat malam tiba, kita sempatkan berdiam diri sejenak, membuat introspeksi diri dalam keheningan malam dengan cahaya bintang yang bertebaran leluasa di angkasa.
Dua abad lebih yang silam, Pastor Joseph Mohr bersama Franz X. Gruber, merefleksikan peristiwa kudus itu lewat syair dan lagu, "Stille Nacht" (Malam Kudus).
Malam kudus, sunyi senyap;
dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus
ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang.
Anak tidur tenang.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 17 Desember 2021:

Bacaan Pertama: Kejadian 49:2.8-10
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda
Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu.
Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah Sabda Tuhan.