Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 17 Desember 2021: Suasana Khidmat

Semua kita mempunyai silsilah. Lewat silsilah kita bisa tahu garis keturunan kita. Kita ini berada dalam garis keturunan lurus atau menyamping.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Jumat 17 Desember 2021: Suasana Khidmat (Matius 1:1-17)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Petikan yang ditempatkan pada awal injil Matius berbicara tentang "Silsilah Yesus Kristus".

Semua kita mempunyai silsilah. Lewat silsilah kita bisa tahu garis keturunan kita. Kita ini berada dalam garis keturunan lurus atau menyamping.

Siapa saja yang terhitung sebagai orang se-marga, yang harus disapa bapa besar, om, tulang, pakde, bulek.

Dengan silsilah, penginjil Matius hendak menunjukkan hal lain lewat wartanya. Bahwa Yesus adalah tokoh yang sejak awal mula dijanjikan Tuhan.

Janji itu pertama-tama disampaikan kepada Abraham, bapak segala orang beriman. Selanjutnya diteguhkan dengan kebesaran raja Daud.

Kemudian berkenaan dengan pembuangan ke negeri asing sebagai tawanan, ditumbuhkan harapan akan kedatangan seorang Mesias yang akan memulihkan kembali kebesaran.

Sebagaimana umumnya silsilah, dalam silsilah Yesus begitu banyak nama tokoh-tokoh. Tapi tak banyak dari tokoh-tokoh itu yang bisa dikenali. Bisa jadi orang Yahudi pun tak begitu tahu cerita tentang tokoh-tokoh itu.

Tapi menariknya, pada akhir dari silsilah itu diberikan semacam rangkuman oleh sang penginjil. Di dalamnya disebutkan angka empat belas.

"Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus" (Mat 1:17).

Angka tentu memiliki makna. Di sekolah peserta didik diajarkan tentang angka-angka dalam pelajaran aljabar atau matematika. Hasil ulangan atau ujian guru selalu memberi angka. Saat pembagian rapor, orang tua terkadang melihat yang disebutkan dalam istilah ranking.

Dalam kompetisi mana pun, angka satu selalu dikejar. Semua ingin meraih juara satu. Yang kalah tak hanya menyesal, tapi juga bisa pupus semangat dan terperosok dalam lubang frustrasi.

Tak jarang ada gontok-gontokkan dan perseteruan sengit hingga perkelahian dalam perebutan angka kemenangan.

Kontestasi pilpres atau pilkada selalu menghadirkan undian mendapatkan nomor urut. Angka yang didapat lantas diberi penjelasan oleh tiap kontestan dengan uraian menarik, walau tak jarang disangkut-sangkutkan sekenanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved