Berita Kota Kupang

Pimpin Wisuda Perdana - Rektor Dr. Maxs Bangun Optimisme dalam Transisi dan Disrupsi

Pimpin Wisuda Perdana - Rektor Dr. Maxs Bangun Optimisme dalam Transisi dan Disrupsi

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Dokumentasi Undana Kupang
Suasana wisuda perdana yang dipimpin Rektor Undana, Dr.drh. Maxs Sanam,M.Sc di Auditorium Kampus Undana, Selasa 14 Desember 2021 

"Semua yang telah dicapai dan dibangun oleh Prof. Fred Benu dan juga oleh Rektor Undana sebelumnya, merupakan suatu legacy yang perlu kita jaga, kita isi dan kembangkan, sehingga menjadikan Undana, suatu institusi pendidikan yang lebih maju, bekontribusi maksimal dan memberikan layanan prima excellent governance yang membanggakan, tidak saja bagi civitas akademika Undana, tetpi juga bagi masy Indonesia dan dunia, khususnya NTT," ujar mantan Wakil Rektor I Bidang Akademik itu.

Rektor Maxs juga membahas road map pengembangan jangkah menengah dan jangka panjang Undana, yang saat ini harus disiapkan, diantaranya, menjadi PTN BH pada saatnya, dengan memenuhi lima syarat sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020.

Selain itu, sebut Dr. Maxs, hasil publikasi internasional Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) juga harus tinggi, mahasiswa yang berkompetisi di tingkat nasional, kerjasama dengan dunia industry, lembaga atau masyarakat.

Rektor Undana memaparkan, pada periode 2030-2040, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produkf 15-64 tahun lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif.

Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari jumlah penduduk yang diproyeksikan menjadi 297 juta jiwa.

"Agar Indonesia dapat memetik manfaat dari bonus demografi tersebut, ketersediaan SDM usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk dalam keterbukaan pasar tenaga kerja," jelasnya.

Maxs menambahkan, di tengah harapan dan optimisme akan pencapaian visi Indonesia tahun 2055 dan adanya bonus demografi, melekat juga tantangan dan masalah yang sedang dan akan dihadapi. Dunia, tidak terkecuali Indonesia mengalami apa yang disebut disrupsi ganda, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19.

Ia mengungkapkan, akan terjadi pengurangan tenaga kerja di seluruh dunia, akibat automasi, 47 persen tenaga kerja akan digantikan oleh mesin.

Pada tahun 2025, porsi terbesar adalah pekerja kelas menengah yang terdampak sebesar 44 persen. World Economic Forum, lanjut Rektor Undana, memberi data yang lebih moderat, yaitu kurang lebih 85 juta orang di dunia yang terdampak.

Pekerjaan yang akan tergantikan antara lain customer services, data entry, admin, pekerja pabrik, penjaga pintu tol, pekerja SPBU, teller Bank, travel agent dan travel.

Survei McKinsey Global Surveys (2019), menunjukkan, akan muncul 33 persen pekerjaan baru di Indonesia, namun akan ada 23 juta pekerja yang berpotensi digantikan oleh robot. Sebaliknya, ada 44 juta pekerjaan baru yang akan tersedia.

"Namun sayangnya, hanya 20 persen yang mampu mengisi tuntutan kompetensi pekerjaan baru tersebut, karena adanya tuntutan kompetensi dan bisnis proses yang berbeda dari jenis-jenis pekerjaan sebelumnya," imbuh Dr. Maxs.
Sebelum pandemic, data yang sama menunjukan, penggangguran di Indonesia berjumlah 7,07 juta jiwa. Pada Agustus 2021, meningkat menjadi 9,1 juta orang.

Sementara data Kadin (2020), menunjukan industri tekstil paling banyak menyumbang pengangguran 2,1 juta, transporatasi darat, pejerna restoran dan lainnya.

Data menunjukkan, pengangguran di kota 6,7 persen, setelah pandemic data 2021 menunjukan naik 8,3 persen. Di desa, data 3,7 persen, setelah pandemic peningkatan 4,17 persen.

Fakta menunjukkan, banyak perusahaan atau kantor yang membuka gudangnya di desa, seperti untuk pertanian, peternakan dan lainnya. Orang kota berusaha traveling ke desa, untuk menghindai ancaman pandemi.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved