Tips Sehat

Perempuan Lebih Berisiko Kena Trigger Finger, Gejala Lainnya Apa Selain Jari Tak Bisa Ditekuk

penderita trigger finger terjadi jepitan secara mekanik pada tendon fleksor sewaktu melewati pulley atau jaringan ikat yang menebal di tangan.

Editor: Hermina Pello
net
ILUSTRASI jari tangan - Perempuan Lebih Berisiko Kena Trigger Finger, Gejala Lainnya Apa Selain Jari Tak Bisa Ditekuk 

Lakukan peregangan jari di rumah dengan melakukan pijatan-pijatan tertentu dan gunakan splint di malam hari supaya kondisi ini tidak terlalu mengganggu di pagi hari.

Jika ketiganya tidak bisa meredakan gejalanya, segeralah bertemu dengan dokter.

Dokter nantinya akan mendiagnosa untuk memastikan masalah yang diderita adalah trigger finger atau bukan.

Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Penyakit Tipes dan Demam Berdarah (DBD)

Jika iya, salah satu tindakan yang dilakukan adalah tindakan injeksi dengan steroid dan anti-nyeri, yang efektivitasnya mencapai sekitar 70 persen.

Jika hasil tidak memuaskan, bahkan setelah pasien dipasangkan splint jari, maka diperlukan pembebasan tendon dengan operasi minimal invasif.

"Kalau sejak awal pembebasan dilakukan, setelah semua terapi dilakukan, biasanya dia (jari yang menekuk) akan kembali mendekati normal."

"Jika pembebasan dilakujan setelah posisi kaku, tidak akan sebagus kalau kami kerjakan sejak awal," tuturnya.

Baca juga: Kenali Penyebab Nyeri Lengan Sebelah Kiri, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Pada beberapa kasus, trigger finger bisa sembuh sendiri, namun sering kali tidak demikian.

Jika trigger finger sudah terjadi dan pasien tidak melakukan perubahan di kesehariannya, maka kemungkinan kondisi itu tidak akan sembuh.

6. Bisa dicegah

Kondisi ini tentu saja bisa dicegah, sekalipun kamu memiliki profesi yang menuntut untuk banyak menggunakan jari-jari tangan.

Menurut Rizky, salah satu pencegahan utamanya adalah jangan jangan lupa untuk mengambil jeda istirahat ketika bekerja atau beraktivitas.

Baca juga: KENALI Gejala Penyakit Omicron,Varian Baru Virus Corona Disebut Lebih Berbahaya dari Varian Lain

"Ambil istirahat yang periodik, sama seperti saran untuk tidak duduk di depan laptop atau meja terlalu lama," ungkapnya.

Jika bekerja dalam waktu yang panjang, cobalah mengambil jeda istirahat seperti setiap satu atau dua jam sekali untuk melakukan peregangan.

Peregangan tubuh, khususnya jari, bisa dilakukan selama sekitar 5 hingga 10 menit.

"Jadi, jangan terlalu ekstrem dan ambil istirahat periodik jika bekerja dalam waktu yang panjang," ucapnya.

Berita lain terkait gejala penyakit

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Hal tentang Trigger Finger, Kondisi Jari Kaku yang Bisa Berbahaya",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved