Berita Alor
Kekerasan Perempuan dan Anak di Kabupaten Alor Ibarat Fenomena Gunung Es
banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang muncul di permukaan, sedangkan lainnya tidak.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Alor ibarat fenomena gunung es.
Banyak kasus yang muncul di permukaan atau dilaporkan ke pihak berwenang, sedangkan banyak juga yang tidak dilaporkan.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Talk Show yang digelar oleh Komunitas Peduli Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (PKTA) Kabupaten Alor, Jumat 10 Desember 2021.
Selain Talk Show, ada juga pembagian stiker dan poster.
Rangkaian kegiatan ini dalam rangka peringatan 16 Hari Anti KTPA yang juga dipadukan dengan peringatan hari AIDS dan Hari HAM tahun 2021.
Talk show yang digelar ini bertemakan "Perempuan Alor Jangan Diam".
Baca juga: Banjir di Desa Malaipea - Kabupaten Alor Akibat Meluapnya Sungai Mainang, Begini Penanganannya
Novita H. Lailang selaku Koordinator Kegiatan menyampaikan hal ini, Sabtu 22 Desember 2021.
Menurut Novita, jejaring Peduli KTPA Kabupaten Alor terus menggugah masyarakat agar peduli terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Pasalnya, banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang muncul di permukaan, sedangkan lainnya tidak.
"Banyaknya kasus kekerasan perempuan dan anak yang sangat tinggi dan cukup memprihatinkan, sehingga dibentuknya sebuah jejaring atau perkumpulan yang disepakati oleh para perempuan-perempuan Alor serta pemerhati perempuan dengan nama Jejaring Peduli KTPA," kata Novita.
Jejaring Peduli KTPA terdiri dari berbagai organisasi, yaitu BEM Fakultas Hukum, BEM-U, GMK-Kalabahi, HMI-Alor, GMNI Alor, GAMKI-Alor.
Ada juga beberapa LSM. yakni, LSM CD Bethesda Alor, Stube Hemat, CIS Timor, Human Inclusi, Wadah, JPIT, Wahana visi Indonesia, Ikabayo, Alor Musik Gram dan dan para pemerhati perempuan dan anak.
Baca juga: PLN Berupaya Pulihkan Gangguan Listrik di Alor
Menurut Novita, berdasarkan realita persoalan KTPA di Alor ibarat fenomena gunung es yang hanya kelihatan puncaknya saja. Kasus-kasus yang terlapor hanya sebagian kecil dari persoalan besar yang ada.
"Masih banyak kasus yang tidak di tangani menurut hukum yang berlaku. Hal ini perlu dipikirkan strategi penyelesaiannya, mengingat kasus tersebut sudah berlangsung sekian lama sehingga jangan sampai selalu di pahami hal yang biasa saja," katanya.