PT MSM Berikan Makanan Tambahan Bagi Balita di Posyandu Wanga dan Patawang

Pemberian makanan tambahan tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masalah stunting di Sumba Timur.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Gerardus Manyela
Pos-Kupang.Com
FOTO BERSAMA -Tim CSR PT MSM pose bersama orang tua dan balita usai penyerahan bantuan makanan tambahan bagi balita di Wanga. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -Sebanyak 25 Balita stunting dan kurang gizi di Desa Wanga dan Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur mendapat bantuan paket makanan tambahan (PMT) dari PT Muria Sumba Manis (MSM).

Penyerahan bantuan paket makanan tambahan itu berlangsung di Posyandu Parkalimbun, Dusun Humba Hammu, Desa Wanga dan Pustu Desa Patawang pada Sabtu 27 November 2021 pagi.

Bantuan paket makanan tambahan pabrikan yang terdiri dari susu dan biskuit diserahkan Staff CSR MSM, Simon Silitonga kepada orang tua balita yang disaksikan oleh pihak Puskesmas Umalulu dan pemerintah desa itu.

Penyerahan bantuan paket makanan tambahan didahului dengan pengukuran berat dan tinggi badan anak serta sosialisasi oleh tenaga gizi Puskesmas Melolo baik di Posyandu Desa Wanga maupun di Pustu Desa Patawang.

Simon Silitonga selaku Staff CSR MSM menyebut, pemberian makanan tambahan kepada 25 balita dan 1 ibu hamil di 2 lokasi tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masalah stunting di Sumba Timur.

"Ini merupakan salah satu program CSR kami untuk anak-anak dan ibu hamil yang akan dilaksanakan berkesinambungan dan regular setiap bulan. Kami mulai di November ini dan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Setiap bulan susu Dancow, Prenagen dan biskuit Regal kami sediakan untuk balita yang berada dalam status stunting atau gizi buruk serta ibu hamil dalam kondisi hamil KEK atau kekurangan energi kronis," ujar Simon.

Simon menambahkan, salah satu ujung tombak kegiatan penanganan stunting di posyandu dilakukan melalui kader-kader posyandu. Karena itu perusahaan bekerja sama dengan posyandu untuk melakukan penyaluran bantuan.

Harapannya, kata dia, agar balita dan ibu hamil dapat berubah statusnya menjadi normal setelah mendapatkan makanan tambahan. Pihaknya, lanjut Simon, juga turut memantau perkembangan berat badan dan tinggi badan anak balita penerima bantuan setiap bulan.

Menurut Simon meskipun sejak tahun 2018 angka stunting di Sumba Timur mengalami penurunan, namun selama pandemi tentunya menjadi tantangan yang sangat berat.

"Kami sadar betul ini perlu kerja sama berbagai pihak, termasuk perusahaan untuk tetap perlu mendukung pemerintah mengatasi masalah ini. Anak-anak ini asset yang sangat penting untuk bangsa dan patut kita beri perhatian khusus, anak-anak Sumba harus semakin berkualitas, " kata Simon.

Paket bantuan makanan tambahan yang diberikan, kata dia, terdiri dari Susu SGM untuk bayi 0 bulan hingga 12 bulan, Susu Dancow dan Prenagen untuk bayi di atas 12 bulan, Susu Prenagen untuk ibu hamil serta Biskuit Regal.

Selain PMT, sebut Simon, pada tahun depan MSM juga berencana untuk berpartisipasi dalam program-program lainnya untuk pengentasan stunting di Sumba Timur.

Penyuluh Gizi Puskesmas Melolo, Seniati Upa Loro Dimu (30) mengaku, dari total 168 balita di Desa Wanga, sebanyak 8 balita mengalami stunting dan 3 balita mengalami kurang gizi. Sementara itu, dari total 211 balita di Desa Patawang, sebanyak 12 balita mengalami stunting dan 2 balita mengalami kurang gizi. Di dua desa itu tidak terdapat balita gizi buruk.

Seniati mengatakan, persoalan stunting yang terjadi di wilayah itu mayoritas dipengaruhi pola asuh yang tidak ideal mulai dari pemberian makan, imunisasi, stimulasi hingga kebersihan. Hal itu terjadi karena orang tua terutama ibu yang bekerja sehingga menitipkan anak pada kerabat.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved