PT MSM Berikan Makanan Tambahan Bagi Balita di Posyandu Wanga dan Patawang
Pemberian makanan tambahan tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masalah stunting di Sumba Timur.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Gerardus Manyela
Seniati juga mengaku, intervensi penanganan stunting dilakukan dengan mengaktifkan Posyandu dan pelatihan kader, pemberian makanan tambahan serta sosialisasi pencegahan stunting secara kontinyu. Selain itu juga dilakukan pendampingan oleh Kader Desa maupun Kader Pemberdayaan Masyarakat yang telah terlatih
"Intervensi dari Puskesmas yakni pendampingan di Posyandu, setiap kali Posyandu kami lakukan penyuluhan," ujar Seniati.
Seniati mengatakan, pemberian PMT pabrikan berupa susu dan biskuit dari PT. MSM akan melengkapi intervensi yang telah dilakukan pemerintah desa dengan pemberian PMT lokal selama 90 hari berturut turut.
Selama pandemi, kata dia, kegiatan posyandu juga mengalami pembatasan karena kebijakan pemerintah terkait aktivitas di luar rumah, menjaga jarak, bekerja dari rumah. Demikian pelaksanaan protokol pencegahan penyebaran Covid 19 juga membuat banyak pengelola posyandu menghentikan sementara aktivitasnya.
Hal itu menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan dan kader. Namun demikian, seluruh petugas dari puskesmas, posyandu, pustu terus berupaya semaksimal mungkin mendampingi para balita, para orang tua dan ibu hamil.
Seniati juga berharap agar ada perubahan signifikan kepada para balita setelah menerima bantuan PMT sehingga bantuan PMT dapat menyasar pula wilayah lainnya di Kecamatan Umalulu yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Melolo. "Semoga tahun depan ada perubahan signifikan supaya bisa dialihkan ke desa desa lain juga," harap dia.
Orlin Oktavia (24), salah satu orang tua balita dari Desa Wanga mengaku putrinya Ivania (3) dinyatakan stunting oleh petugas Posyandu. Setelah melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, berat Ivania hanya 10,8 kg dengan tinggi 88 cm. Ukuran berat dan tinggi tersebut menurut pihak medis tidak ideal sesuai usianya.
Ia mengaku, Ivania mengalami sulit makan. Sejak usia 6 bukan, Ivania lebih suka untuk mengkonsumsi susu cair daripada susu pertumbuhan sesuai usianya. Demikian pula makanan bergizi lainnya.
Karena itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak PT MSM yang memberikan bantuan makanan tambahan bagi anaknya. Ia berharap, perlahan lahan dengan pola asuh yang tepat dan pemberian makanan yang baik maka anaknya bisa terbebas dari stunting.
"Sebagai orang tua saya sampaikan terimakasih kepada pihak perusahaan yang sudah peduli dan memperhatikan anak anak kami. Semoga ini bisa membantu anak anak supaya tidak stunting lagi," kata ibu satu anak ini.
Ucapan terima kasih kepada PT. MSM juga disampaikan Ervanti Ratih Wadu (26). Orang tua balita dari dusun Sabu Manis Desa Wanga itu berharap apa yang diterima dapat membantu mempercepat buah hatinya terbebas stunting.
Dari pemeriksaan berat dan tinggi badan yang dilakukan Kader Posyandu, putranya Giovano Andrew Wadu yang berusia 1 tahun 6 bulan hanya memiliki berat badan 8,9 kg dan tinggi badan 80 cm.
Ia mengaku menitipkan buah hatinya pada orangtuanya karena kesibukannya bekerja setiap hari. Bahkan untuk mengantar anaknya Posyandu pun dilakukan oleh orang tuanya.
Pejabat Kepala Desa Patawang, Frid Marawola dan Sekretaris Desa Wanga, Albertus Lili Kondamara menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak PT MSM yang ikut memperhatikan dan membantu anak anak kurang gizi dan penderita stunting di wilayah mereka.
Ditemui secara terpisah, keduanya berharap agar intervensi PT MSM melalui program CSR pemberian makanan tambahan PMT bagi balita dan ibu hamil di wilayahnya dapat mempercepat penanganan stunting di wilayah mereka.