Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 25 November 2021: Mengusahakan Damai Sejahtera dan Saling Membangun
Damai sejahtera dan hikmat berasal dari Allah. Diberkati dan berbahagialah setiap orang yang tekun mencari dan mengusahakannya.
Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya.
Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.”
Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa.
Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!”
Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu.
Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa.
Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman.
Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.
Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa.
Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?”
Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa.
Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku.
Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu.
Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.
Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka.